“Tidak ada yang lebih membahagiakan dan membanggakan melihat anak-anak berpakaian daerah,” ujarnya.
Tema Colodplay jika diartikan, kata Colod (Kolot dari bahasa Sunda) artinya orang tua; kuno; tidak modern. Sedangkan Play (dari bahasa Inggris) diartikan bermain; permainan; lakon. Sehingga Colodplay dapat dimaknakan permainan atau lakon orang tua zaman dulu.
Ketua panitia MulyaharjaFest 2023, Tedy Supriadi menuturkan, tujuan kegiatan ini untuk mengingatkan bahwa tidak boleh melupakan perjuangan orangtua.
“Karena adanya kita saat ini karena ada orang terdahulu. Selain itu juga ini bertujuan untuk melestarikan permainan zaman dahulu dengan mengingatkan kembali permainan jadul,” katanya.
Kegiatan yang digelar selama dua hari ini menghadirkan festival kolecer (kincir angin), atraksi kaulinan jadul, ethnic food singkong only, festival tari budaya, senam kreasi, bazar UMKM, lomba mewarnai dan bercerita (ngadongeng), fashion show jadul dan busana petani, kelompencapir sosialisasi Pemilu 2024 dan hiburan lainnya.
Antusias pengunjung Mulyaharja Fest 2023 ini selama dua hari sudah lebih dari 1.000 pengunjung.
Dengan adanya bazar UMKM dan dilibatkannya masyarakat sekitar kegiatan ini juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
“Alhamdulillah antusiasnya membludak, sehingga ini juga bisa mengangkat perekonomian masyarakat sekitar dan menjadi ajang silaturahmi antar masyarakat,” katanya.(Red)