Dalam kolaborasi tersebut,
kedepan akan lakukan pelatihan proses pemilahan hingga pengolahan sampah di dampingi oleh pihak WWF. “Jadi, dari pedagang sampah-sampah itu sudah harus terpilah antara yang organik dan non organik, terutama sampah plastik,” tuturnya.
Kemudian lanjut dia, nanti dilokasi TPS-nya akan di buatkan area untuk pengolahan sampah organik dan non organik. Endingnya sampah kotor tersebut diolah menjadi sampah ekonomis.
Terakhir Dedi mengatakan, karena pasar itu sangat erat kaitannya dengan produksi sampah, baik sampah organik maupun non organik, makan melalui kerjasama ini bisa memberikan kontribusi terhadap kebersihan lingkungan.
“Semoga melalui kolaborasi ini, kita bisa berkontribusi terhadap penilaian kebersihan lingkungan di Kota Bogor dalam Adipura, Pasar SNI atau Pasar Juara di kota Bogor,” tandas dia.
Sementara itu Kepala Unit Pasar Jambu Dua Aji Firdaus mengaku sangat mendukung kerjasama tersebut, karena tujuan WWF ini kan membuat pengelolaan sampah merupakan salah satu hal yang sangat baik.
“Insya Allah kedepan kita memiliki tempat pengelolaan sampah terpadu pertama di pasar di Indonesia.
Saya harap Pasar Jambu Dua mejadi pasar percontohan terutama dalam hal pengelolaan sampah agar pasar-pasar lain bisa mengikuti, dan kita bisa menjadi juara pasar SNI di Indonesia,” pungkasnya.(Red/*)