Juruketik.com – Pembangunan akses jalan sementara untuk kendaraan roda dua di kawasan bekas longsor Batutulis, Kota Bogor telah rampung seratus persen alias bisa digunakan.

Kendati begitu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sampai saat ini masih menunggu acc atau izin pembukaan jalan sementara itu dari Balai Besar Teknik Perkeretaapian (BTP) Jawa Barat Bandung.
Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim menjelaskan bahwa jalur roda dua tersebut memang sudah siap digunakan sejak 17 Agustus 2025, sesuai target yang dijanjikan Pemerintah Kota Bogor.
Akan tetapi, jalur ini masih harus melewati underpass yang sedang dalam tahap penguatan konstruksi.
“Pemerintah Kota sudah rampung menyiapkan akses roda dua. Tapi kami masih menunggu izin lintasan dari BTP Jawa Barat Bandung, karena underpass masih dalam proses penguatan, seperti pemasangan bronjong dan perkuatan TPT. Semua itu untuk memastikan keselamatan pengendara,” kata Dedie Rachim.
Menurutnya, faktor keamanan menjadi perhatian utama sebelum jalur dibuka untuk umum. Dari hasil pemantauan, masih terdapat beberapa perbaikan yang harus dilakukan di area underpass, seperti mengatasi kebocoran air serta penguatan tebing dengan bronjong.
“Jadi usaha kami sudah maksimal. Tinggal menunggu penyelesaian dari BTP. Masyarakat mohon bersabar sedikit lagi, karena ini menyangkut keselamatan,” ucapnya.
Lebih lanjut, Dedie Rachim menjelaskan bahwa pembangunan underpass Batutulis merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional di bawah Kementerian Perhubungan. Pelaksana proyek adalah Balai Besar Teknik Perkeretaapian Bandung Jawa Barat, sementara lahan yang digunakan merupakan milik PT KAI.
“Karena ini proyek strategis nasional, tanggung jawabnya terbagi. Untuk area underpass merupakan kewenangan BTP dan Kementerian Perhubungan, sedangkan Pemkot Bogor bertanggung jawab pada akses jalan di wilayah Jalan Saleh Danasasmita,” jelasnya.
Selain jalur roda dua, Pemkot Bogor juga tengah menyiapkan solusi rekayasa lalu lintas bagi kendaraan roda empat. Dedie Rachim menyebut, pihaknya akan mencari alternatif jalur agar arus kendaraan lebih lancar setelah jalur roda dua resmi digunakan.
“Kalau nanti jalur roda dua sudah berjalan, kita akan evaluasi opsi rekayasa lalu lintas untuk kendaraan roda empat. Mungkin bisa diarahkan melalui jalur lain supaya lebih efektif,” pungkasnya. (3RY)