Juruketik.com – Ratusan tanaman pohon bonsai menghiasi halaman Alun-alun Kota Bogor pada Selasa (12/7).
Tanaman pohon bonsai dari seluruh Indonesia ini dihadirkan untuk mengikuti ajang kontes bonsai tingkat nasional yang diadakan Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Cabang Kota Bogor.
Ketua Panitia Buitenzorg Bonsai Festival, Abdul Halim menjelaskan, hingga Selasa (12/7) ini sudah ada 228 tanaman pohon bonsai yang masuk dan mengikuti registrasi.
“Kami perkirakan jumlah yang mengikuti kontes ini bisa tembus 1.000, karena yang sudah terkonfirmasi hadir dan saat ini masih dalam perjalanan Insya Allah ada 900 bonsai atau akan tembus sampai 1.000 pohon,” ujarnya.
Menurutnya, dalam kontes ini ada beberapa kategori atau kelas kontes mulai dari kelas prospek, pratama, madya, utama hingga bintang.
“Saat ini kita ada empat juri dan satu dewan juri. Para juri adalah yang sudah tersertifikasi di PPBI Pusat sesuai tingkatannya. Jadi kalau juri yang baru punya sertifikasi pratama hanya bisa bertugas di kelas pratama, kalau dewan juri berarti semua kelas bisa dinilai oleh juri tersebut,” katanya.
Pada setiap kontes bonsai, kata Halim, tidak ada hadiah dalam bentuk uang. Karena, setiap kontes bonsai memiliki tujuan utama untuk menaikan kelas bonsai dan harga bonsai itu sendiri.
Ditambah, dalam kontes setiap bonsai akan dinilai sesuai klasisifikasi yang sudah ditetapkan sesuai standart nasional.
Jika berhasil memenuhi klasifikasi tersebut maka pemilik akan menerima sertifikat berisi nama pemilik dan jenis bonsai serta kelas yang berhasil diraih.
“Jadi akan ada empat kolom penjurian yang menjadi patokan penjurian itu. Ada orisinalitas alam, kesehatan pohon, proporsi, dimensi, harmoni semua dinilai jadi benar-benar sebuah seni yang dinilai dari bonsai,” katanya.
Dari sisi ekonomi keberadaan bonsai memiliki potensi ekonomi. Bahkan Halim menyebut saat ini bonsai sudah menjadi industri tanaman bonsai dimana ada sebagian lahan pertanian yang juga dibuat sebagai lahan pertanian bonsai.
“Karena memang pasar bonsai ini cukup luas. Jadi bukan hanya bonsai jadinya ya, dari mulai bahan bonsai, bonsai setengah jadi, aksesoris bonsai. Di Bogor sendiri kita punya tagline berkarya dan berbudidaya untuk investasi,” katanya.
Untuk peminatnya pun sangat beragam bukan hanya dari kalangan penghobi namun juga masyarakat umum yang baru tertarik terhadap bonsai atau para penghobi tanaman hias.
Selain itu keberadaan bonsai ini juga bisa menjadi bahan edukasi tentang kekayaan flora yang ada di Indonesia.
Seperti pohon bonsai yang ada dalam kelas pratama pada kontes bonsai buitenzorg festival yang diikuti oleh pohon endemik dari Jawa Timur.
“Jadi perlu diingat bonsai ini juga sebagai minitur pohon atau tanaman hutan sehingga bisa jadi bahan edukasi. Kami di PPBI memiliki silabus untuk masyarkat yang baru pertama kali ingin belajar bonsai,” katanya.
Diketahui, tahapan pelaksanaan kontes sendiri dimulai dengan tahapan registrasi penerimaan tanaman yang dimulai sejak Senin hingga Rabu (11-13/7). Selanjutnya sesi penjurian akan dilaksanakan pada Kamis hingga Sabtu (14-16/7).
Sementara, nantinya pameran bonsai untuk umum yang akan menampilkan berbagai bonsai dari wilayah Indonesia ini akan dibuka pada Minggu hingga Sabtu (17-23/7). Termasuk, dalam pameran itu juga akan dipamerkan bonsai yang berhasil meraih juara.
Meski begitu, dalam sesi kontes ini area pameran masih belum dibuka untuk umum. Hal itu untuk menghindari adanya hal-hal yang tidak diinginkan yang akan beresiko terhadap kondisi bonsai. (Ngo)