Rangkaian PR yang dimaksud adalah membuat kampanye untuk sosial media, workshop atau melatih para ibu untuk mempergunakan akun platform bisnis online shop dan lainnya untuk mengaktivasi dan memahaminya.
“Saya melihat festival ini bagus banget karena tidak lepas dari fashion. Sebelum terbentuk seperti sekarang ini, saya bersama Ibu Wali Kota Bogor, mundar mandir memberikan dorongan dan dukungan yang awalnya untuk pemberdayaan masyarakat terutama para ibu di saat pandemi, semakin berkembang setelah Pemkot Bogor berkolaborasi dengan banyak pihak mengintervensi, sehingga menjadi kampung tematik dan destinasi wisata yang mampu menggerakkan roda perekonomian warga Kampung Sindangsari yang pada akhirnya menjadi pemasukan bagi Kota Bogor,” tutur Wakil Ketua TP PKK Kota Bogor, Yantie Rachim.
Dirinya menginginkan agar potensi Kampung Perca bisa dilengkapi dengan adanya rumah singgah bagi wisatawan yang datang, sehingga para wisatawan bisa mempelajari proses awal pembuatan kain perca hingga menjadi satu karya desain yang cantik.
“Pemberdayaannya bukan hanya rumah dijadikan galeri, tetapi juga bisa dijadikan rumah singgah atau tempat menginap bagi para wisatawan,” harapnya.
Camat Bogor Timur, Feby Darmawan menambahkan, Perca Fest 2023 terlaksana berkat adanya kolaborasi warga Kampung Sindangsari dengan para mahasiswa LSPR, sebagai bentuk pengabdian masyarakat.
Potensi yang dimiliki Kampung Perca menjadi salah satu alasan dipilih sebagai tempat pengabdian masyarakat oleh mahasiswa LSPR dengan tujuan agar bisa lebih dikenal di tingkat nasional.
Camat berharap agar ke depan Perca Fest bisa diselenggarakan rutin setiap tahun atau menjadi bagian dari acara Hari Jadi Bogor.
“Akan kita sempurnakan dan semoga Perca Fest ini menjadi agenda rutin tahunan,” harap Febby.(Advertorial)