Juruketik.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor kembali menyerukan kewaspadaan kepada seluruh warga.
Hal itu disampaikan Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Bogor, Dimas Tiko Prahadisasongko, menyusul prediksi BMKG yang mencatat curah hujan di Kota Bogor berada pada kategori tinggi sepanjang bulan Desember ini.
Dimas Tiko menegaskan bahwa kesiapsiagaan harus dimulai dari lingkungan terdekat masyarakat melalui langkah mitigasi non-struktural.
”Pertama, kita bicara mitigasi non struktur, salah satunya yang bisa dilakukan warga adalah menjaga lingkungan sekitar. Cek saluran air, pastikan tidak tersumbat. Lalu lakukan pemetaan mandiri, misalnya ketika melihat pohon yang berisiko, segera laporkan kepada dinas terkait agar bisa langsung ditindaklanjuti,” ujarnya kepada wartawan, Rabu 3 November 2025.
Menurut Dimas Tiko, Kota Bogor memiliki banyak pohon berukuran besar di berbagai titik. Dalam kondisi cuaca ekstrem, masyarakat diminta lebih berhati-hati.
”Ketika hujan dan angin kencang, jangan berteduh di bawah pohon. Cari tempat yang lebih aman. Pada akhirnya semua kembali kepada kewaspadaan diri kita masing-masing,” tambahnya.
Ia juga mengingatkan warga yang tinggal di Daerah Aliran Sungai (DAS) maupun bantaran sungai untuk meningkatkan kewaspadaan. Pemerintah Kota Bogor, termasuk BPBD bersama unsur kewilayahan, TNI, dan Polri, terus bersiaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.
”Untuk warga di bantaran sungai, tingkatkan kewaspadaan. Pemerintah kota, BPBD, aparatur wilayah, TNI, Polri, semuanya siaga karena kesiapan kita adalah bentuk kewaspadaan bersama,” katanya.
Ia menambahkan bahwa laporan masyarakat akan menjadi bagian penting dari sistem peringatan dini, terutama di kawasan rawan seperti aliran Sungai Ciliwung.
”Jika ada hal yang perlu diatensi, segera sampaikan. Misalnya kondisi di aliran Ciliwung yang sering dilaporkan lewat grup WhatsApp. Itu bentuk warning system, bentuk peringatan dini supaya kita semua lebih waspada dan sadar,” jelasnya.
Meski seluruh upaya mitigasi dilakukan, Dimas mengingatkan bahwa bencana tidak dapat diprediksi sepenuhnya. Oleh karena itu, selain kesiapsiagaan, ia berharap masyarakat terus saling mengingatkan dan berdoa.
”Yang namanya bencana kita tidak tahu. Doanya hanya satu, semoga Kota Bogor dijauhkan dari bencana,” tandasnya. (3RY)







