Juruketik.com | Bogor Calon Wali Kota Bogor nomor urut 5, Dokter Rayendra menggelar kampanye di tempat masa kecilnya yang berlokasi di wilayah Kedung Halang, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor pada Jumat, 27 September 2024.
Kegiatan kampanye yang beragendakan silaturahmi sekaligus konsolidasi pemenangan ini dihadiri perwakilan RT, RW, tokoh agama, tokoh masyarakat serta Tim Pemenangan di Kelurahan Kedung Halang.
Menariknya, dalam kampanye ini Dokter Rayendra menggelar acara di kediaman orang tuanya yang bernama Hj Yamalia, tempat ia tumbuh selama masa kecil.
Acara sendiri dimulai pada pukul 20:08 WIB, di mana sejumlah tokoh masyarakat dan seluruh Ketua RW Kedung Halang senang atas kehadiran kembali Dokter Rayendra di tempat masa kecilnya.
Tak mengherankan, warga menganggap Dokter Rayendra sebagai anak emas Kedung Halang, penopang harapan baru warga. Hal itu terbukti dari antusias tokoh masyarakat yang mendatangi kediaman Ibunda Calon Wali Kota Bogor 2024 itu.
Dalam sambutannya, Dokter Rayendra menekankan komitmen kuat memperhatikan kesejahteraan elemen masyarakat paling bawah. Di antaranya RT, RW, Ibu-ibu kader, guru ngaji, marbot hingga LPM.
Ia juga menyampaikan program pelayanan kesehatan berbasis KTP yang dinilai akan memudahkan warga dalam mendapat akses kesehatan. Karena, dalam pertemuan itu, ibu-ibu kader Posyandu semakin mantap mendorong Dokter Rayendra jadi Wali Kota Bogor.
“Saya adalah anak asli dari Kedung Halang. Kedung Halang adalah rumah, dan tempat yang istimewa,” kata Dokter Rayendra dalam sambutannya.
“Saya selaku dokter, birokrat, pengusaha niat ikhlas maju hanya untuk warga. Saya berjanji akan membangun Kedung Halang, dan mohon untuk dukungannya,” sambung dia.
Selain itu, Dokter Rayendra juga mengenalkan kepada masyarakat tentang pasangannya di Pilkada 2024 Kota Bogor, yakni Eka Maulana. Di mana, pasangannya ini merupakan sosok muda yang baik, cerdas dan berasal dari kalangan profesional.
Sementara, program unggulan yang dimiliki Pasangan Dokter Rayendra dan Eka Maulana di Pilkada 2024 Kota Bogor yakni pengobatan gratis berbasis KTP, subsidi sekolah swasta, satu RW satu beasiswa, Alun-alun kampung, serta satu RW Rp100 juta.