Juruketik.com – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor mengumumkan perubahan nama Biskita Transpakuan diganti menjadi Bis Trans Metro Pakuan.
Rencananya, transportasi massal ini ditargetkan akan mulai mengaspal di jalanan Kota Bogor pada Maret 2025 mendatang.
Seperti diungkapkan Kepala Dishub Kota Bogor, Marse Hendra Saputra. Perubahan nama ini dilakukan karena pembiayaan Bis Trans Metro Pakuan menggunakan anggaran APBD Kota Bogor, dan dikelola langsung oleh Pemkot Bogor.
Kemudian, nama Trans Metro Pakuan itu pun memiliki arti, Trans adalah transportasi, Metro itu mengartikan bahwa Kota Bogor sudah menjadi kota metropolitan, sedangkan Pakuan itu adalah sejarahnya Kota Bogor.
“Bis Trans Metro Pakuan itu sebuah nama bagi kebanggaan Kota Bogor. Jadi perubahan nama bis ini pun sudah sesuai kajian dan diusulkan ke Pemkot Bogor,” kata Marse Hendra Saputra.
“Kalau dulu Biskita, itu adalah program dan produk kementerian dan tidak hanya di Kota Bogor saja, tetapi di kota-kota lainnya menggunakan nama Biskita, tetapi karena sumbernya APBD Kota Bogor, maka namanya bukan Biskita lagi,” sambungnya.
Adapun, dijelaskan Kepala Dishub, nantinya pembiayaan operasional Bis Trans Metro Pakuan ini akan menggunakan anggaran senilai Rp10 miliar, dari dana APBD 2025 Kota Bogor.
“Saat ini sedang dilakukan proses tahapan untuk menggunakan dana Rp10 miliar, untuk angkutan massal Bis di Kota Bogor,” ucap dia.
Sementara, dilanjutkan Kepala Dishub, rencananya Bis Trans Metro Pakuan sendiri ditarget akan beroperasi pada Maret 2025 nanti.
Namun, operasionalnya hanya berlaku di dua koridor. Yakni, Koridor 1 meliputi jurusan Bubulak-Cidangiang, sedangkan koridor 2 jurusan Bubulak-Ciawi.
“Jadi, bis yang akan dioperasionalkan dengan dana itu hanya 2 koridor, yakni koridor 1 dan 2,” ungkap Marse Hendra Saputra.
“Untuk proses lelang ditargetkan tetap di Februari ini, sehingga maret sudah berjalan. Nanti, nama bis nya juga berubah, bukan lagi Biskita, tetapi berubah nama jadi Bis Trans Metro Pakuan,” ungkap dia.
Beroperasi Hanya 25 Unit
Disisi lain, Kepala Dishub Kota Bogor mengungkapkan ada pengurangan unit yang akan dioperasikan dalam operasional Bis Trans Metro Pakuan nanti.
Hal ini terjadi imbas biaya operasional transportasi massal pengganti Biskita Transpakuan tersebut terbatas.
“Dari dua koridor itu hanya bisa dioperasionalkan antara 17 hingga 25 unit bis, sesuai dengan anggaran Rp10 miliar,” kata Marse Hendra Saputra.
“Dan anggaran Rp10 miliar itu nantinya hanya bisa mengcover pelayanan angkutan massal selama 6 bulan,” sambungnya.
Namun demikian, dirinya berharap, ke depan ada tambahan dari APBD Perubahan dan Opsen Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), untuk menanggulangi pengoperasionalan Bis Trans Metro Pakuan hingga Desember 2025. (Adm)