Juruketik.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor terus memperkuat sinergi dalam pembangunan daerah.
Hal tersebut terungkap usai pertemuan antara Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim dengan Bupati Bogor, Rudy Susmanto pada, Sabtu 16 Agustus 2025.
Dalam pertemuannya, Wali Kota dan Bupati Bogor membahas sejumlah isu strategis, mulai dari pelestarian cagar budaya, pengelolaan aset, hingga penataan batas wilayah.
Dedie Rachim menjelaskan, salah satu poin utama yang dibicarakan adalah terkait aset kedua daerah.
“Aset Kota Bogor di wilayah Kabupaten Bogor ada 12 bidang. Sementara aset Kabupaten Bogor di Kota Bogor itu lebih dari 20 bidang. Maka kita membahas bagaimana kepentingan Kabupaten di wilayah Kota maupun kepentingan Kota di wilayah Kabupaten bisa saling dihibahkan,” kata dia.
Selain aset, pembahasan juga menyinggung soal penataan batas wilayah antara Kota dan Kabupaten Bogor. Wali Kota mencontohkan masih ada kawasan yang batasnya membingungkan warga.
“Seperti di Balumbang Jaya, Margajaya, ada yang dapurnya di Kabupaten sedangkan ruang tamunya di Kota, atau sebaliknya. Maka semangat kita bagaimana tata batas ditentukan berdasarkan tanda alam, seperti jalan, sungai, hingga saluran air, supaya masyarakat tidak bingung,” ucap dia.
Isu pelayanan publik juga menjadi perhatian, terutama terkait PDAM yang masih terbagi antara Kabupaten dan Kota. Kedua kepala daerah sepakat mencari solusi agar pelayanan air bersih lebih optimal dan tidak menimbulkan tumpang tindih.
Lebih jauh, Wali Kota juga menekankan pentingnya penyelarasan tata batas sebelum adanya Daerah Otonomi Baru (DOB) dan pencabutan moratorium pemekaran wilayah. Menurutnya, hal ini perlu diselesaikan sejak dini agar tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari.
“Selama ini komunikasi saya dengan Pak Rudi Susmanto (Bupati Bogor) berjalan baik. Beliau sangat welcome dan kita sudah berkali-kali melakukan pembicaraan konstruktif untuk kemajuan bersama Kota dan Kabupaten Bogor,” pungkasnya. (3RY)