Ditambahkan Ketua KPAID Kota Bogor, kasus kekerasan terhadap anak ini menjadi peringatan bagi semua masyarakat, bahwa kita tidak boleh memberikan toleransi maupun kelonggaran atas kejadian tersebut.
“Jadi mudah-mudahan pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal, dan semoga proses hukum bisa berjalan dengan baik, dengan lancar, dan kita tegakan hukum supaya anak ini dapat keadilan yang seadil-adilnya,” ujar Dede Siti Amanah.
Ayah Kandung Laporkan Pelaku ke Polisi
Buntut kasus kekerasan yang dialami anaknya, ayah kandung korban berencana melaporkan pelaku ke pihak kepolisian.
“Hari ini, laporan ke Polres Bogor,” kata ayah kandung korban, Farhan (23) pada Rabu, 5 Maret 2025.
Menurutnya, yang disesalkan dirinya dari kasus yang menimpa anak sulungnya ini, ia baru mengetahui setelah korban menjalani perawatan di RSUD Kota Bogor selama dua hari.
“Sebelumnya belum pernah berkomunikasi (ayah tiri), mendapatkan kabar saja dari adik (mantan istri),” ucap dia.
“Anak saya mendapatkan luka benjolan, di kepala biru, udah dua hari di RSUD Kota Bogor,” lanjutnya.
Dirinya pun mengaku belum mengetahui penyebab kasus kekerasan terhadap anaknya ini bisa terjadi.
Adapun, ia tidak mengetahui pasti penyebab pukulan yang dilakukan oleh ayah tirinya terhadap anak balita berusia lima tahun.
“Kurang tau, (pelaku) tidak mengakui perbuatannya. Katanya semalam dia juga ke RSUD Kota Bogor,” ungkapnya.
Atas kejadian ini, dirinya pun berharap agar pelaku dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya.
“(Dapet info) Katanya ditonjok dua kali, saat itu mamahnya lagi ke kamar mandi. Udah sering dia ditonjokin, cuma ga pernah bilang,” ujar Farhan.
DPRD Kutuk Kasus Kekerasan Terhadap Anak
Anggota DPRD Kota Bogor, Akhmad Saeful Bakhri mengutuk kasus kekerasan terhadap anak yang dilakukan ayah tirinya sendiri.
Menurutnya, DPRD Kota Bogor akan memberikan atensi untuk proses penanganan kasus ini, hingga pelaku bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya.
“DPRD Kota Bogor sangat mengutuk keras kejadian seperti ini, kita gak mau mentolerir adanya kasus kekerasan perempuan dan anak,” kata Akhmad Saeful Bakhri. (Adm)