Dirinya pun menutup sambutannya dengan sebuah pantun:
“Ke Bogor Street Festival rame-rame, banyak budaya yang tak terduga.
Selamat menikmati pesta rakyat Cap Go Meh. Semoga berkah dan bahagia menyertai kita semua.”
Ketua Panitia BSF-CGM 2025, Arifin Himawan menyampaikan, melestarikan budaya yang ada di Nusantara melalui BSF-CGM 2025 merupakan satu di antara misi besar terselenggaranya pesta rakyat ini. Ahim sapaannya mengatakan bahwa BSF-CGM punya tiga misi besar.
“Satu, melestarikan budaya yang ada di Nusantara; kedua, untuk meningkatkan UMKM; dan ketiga, meningkatkan PAD. Kegiatan ini selalu diadakan setiap tahunnya di sepanjang Jalan Suryakencana hingga Jalan Siliwangi,” ucap Ahim.
Tahun ini, kata dia, begitu banyak seniman dan budayawan yang ingin turut andil dalam BSF-CGM tahun ini.
“Dan tahun ini diikuti oleh begitu membludaknya para seniman dan budayawan yang ingin bergabung, sehingga kami terpaksa harus membatasi dan mengkurasi. Jumlah peserta yang mengikuti sore ini hingga nanti malam adalah sebanyak 77 sanggar budaya yang akan tampil di sepanjang Jalan Surya Kencana hingga Jalan Siliwangi,” ujarnya.
Festival ini menghadirkan seni dan budaya dari 27 daerah di Indonesia, yang menampilkan ragam tarian, musik tradisional, serta pertunjukan khas dari berbagai suku dan etnis. Tidak hanya itu, penampilan internasional dari Taiwan dan China turut memperkaya nuansa budaya dalam perayaan ini.
Salah satu atraksi utama yang menjadi daya tarik pengunjung adalah rangkaian joli, dengan 18 joli yang diarak dalam prosesi budaya. Selain itu, parade 34 barong dalam rangkaian liong barong menambah kemegahan acara, menarik perhatian masyarakat yang memenuhi sepanjang jalur festival.
Mengusung tema ‘A New Beginning’. Berharap para pemimpin yang baru membawa Indonesia lebih makmur.
“Dengan Presiden yang baru, pemimpin daerah yang baru harapannya dengan para pemimpin baru Indonesia menjadi lebih makmur, lebih sejahtera dan lebih jaya di kancah Internasional,” hara Ahim.
Dalam kesempatan itu, Ahim juga menyematkan selendang kepada istri dari Presiden Indonesia keempat, Abdurrahman Wahid yakni Sinta Nuriyah sebagai tanda penghormatan. (adv)