“Sekarang puskesmas dulu, ini pun satu puskesmas ditargetkan 30 orang (yang diperiksa) per hari, tapi kenyataannya lebih. Kita tidak bisa menolak datangnya pasien ke sini. Datangnya warga untuk memeriksa kesehatan, jadi kita layani sampai dengan selesai,” ucap Hanafi.
Di lokasi yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, menjelaskan bahwa 25 puskesmas yang ada di Kota Bogor sudah siap menjalankan PKG ini dengan teknologi pemeriksaan yang cukup lengkap.
“Nah, di usia 18 tahun ke atas kita pemeriksaannya cukup lengkap. Mulai dari pemeriksaan fisik, lab, EKG, nanti juga pemeriksaan profil lipid lab-nya, kanker, baik itu kanker serviks, payudara, usus, maupun paru. Jadi terintegrasi dan komprehensif,” jelas Retno.
Termasuk juga pemeriksaan indera, gigi, mata, telinga, hingga kesehatan jiwa. Untuk tahapan pendaftarannya sendiri, mulai dengan mengunduh aplikasi Satu Sehat atau bisa juga melalui chatbot Kemenkes.
Yang ketiga, bisa didaftarkan melalui aplikasi ASIK oleh petugas jika tidak memiliki gawai atau identitas, seperti bayi baru lahir.
“Setelah mengunduh, akan muncul pilihan untuk tanggal pemeriksaan dan lokasinya. Setelah mendaftar, akan mendapatkan tiket notifikasi dari Kemenkes, kemudian tinggal datang ke faskes yang dipilih tadi,” ucap Retno. (*)