Juruketik.com – Pasokan air baku Perusahaan Umum daerah (Perumda) Tirta Pakuan Kota Bogor 80 persen bersumber dari aliran Sungai Cisadane yang berasal dari hulu di kawasan Gunung Pangrango dan Gunung Salak.
Ketika intensitas hujan tinggi pasokan air baku dari aliran Sungai Cisadane pun dipenuhi banyak sampah dan lumpur yang terbawa dari sidimentasi sungai.
Dirut Perumda Tirta Pakuan, Rino Indira menyebut, belakangan ini kondisi aliran sungai Cisadane bisa dibilang cukup mengkhwatirkan.
“Kalau kondisi makin memburuk, kita pun akan melakukan produksi air minum akan terhambat. Biasanya terhambat itu di musim hujan seperti ini karena sampah yang menutup saluran kita sehingga menghambat aliran air baku ke IPA kita,” ujarnya.
Kondisi yang kerap kali terjadi lada musim penghujan itu pun mendorong perusahaan plat merah tersebut untuk mengetahui asal sunber sampah.
Dengan mengajak berbagai komunitas, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor, perwakilan Pemerintah Kota Bogor, perwakilan Pemerintah Kabupaten Bogor melakukan susur sungai untuk bebersih Cisadane dan melihat langsung kondisi Cisadane, Rabu (20/7).
Selain untuk memperingati rangakain hari lingkungan hidup, susur Sungai Cisadane sejauh 11 kilometer itu juga untuk mengedukasi dan mengajak semua stalkholder dan elemen masyarakat untuk bisa menjaga dan melestarikan lingkungan terutama aliran sungai.
Susur sungai yang di mulai dari wilayah Muarajaya, Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor dan finish di Intake atau tempat pengolahan air Perumda Tirta Pakuan Desa Ciherang Pondok, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor tersebut peserta susur sungai menemukan banyak sekali timbunan sampah mulai dari sampah rumah tangga hingga sofa, ban bekas dan sampah plastik serta stayrofoam.
Discussion about this post