Juruketik.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor terus berupaya memperkuat ketangguhan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana.
Melalui momentum Bulan Gerakan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) 2025, BPBD Kota Bogor menghadirkan berbagai kegiatan dan inovasi untuk menumbuhkan kesadaran serta kesiapsiagaan warga demi terwujudnya Kota Bogor yang tangguh bencana.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Dimas Tiko Prahadisasongso, mengatakan bahwa Bulan PRB merupakan agenda penting yang diharapkan menjadi kalender tahunan (calendar of event) dalam upaya mitigasi bencana.
“Di Bulan PRB ini kami ingin melaksanakan kegiatan-kegiatan yang benar-benar ‘menusuk jantung’ penguatan penanganan dan mitigasi bencana. Tahun ini kami mulai dengan donor darah, karena bicara kemanusiaan itu tidak ada batas,” ujar Dimas, Senin (20/10/2025) kepada wartawan.
Selain kegiatan donor darah, BPBD juga menggelar aksi bersih-bersih aliran sungai dan penanaman pohon sebagai bagian dari mitigasi non-struktural. Dimas menjelaskan, mitigasi non-struktural menjadi langkah penting dalam mencegah bencana, seperti banjir dan longsor.
“Kalau mitigasi struktural itu seperti pembangunan jembatan atau perkuatan infrastruktur.
Sementara yang non-struktural kita lakukan dengan menjaga aliran sungai tetap bersih, memperbaiki drainase, dan menanam pohon agar akarnya bisa menahan erosi dan abrasi,” jelasnya.
Pada minggu berikutnya, BPBD Kota Bogor juga menggelar kompetisi keahlian sebagai bentuk refreshment dan apresiasi bagi para anggota Tim Reaksi Cepat (TRC).
“Kompetisi ini bukan sekadar ajang penghargaan, tapi juga pelatihan di bawah tekanan agar mereka semakin tangguh dan terlatih. Karena tangguh itu bukan yang terbaik, tapi yang terlatih,” tutur Dimas.
Dalam rangkaian kegiatan tersebut, BPBD juga memperkenalkan maskot baru bernama ‘Si Ruta’, singkatan dari Rusa Tangguh. Rusa dipilih karena identik dengan Kota Bogor dan menggambarkan semangat keberanian serta pertumbuhan berkelanjutan.
“Tanduk rusa itu berbentuk kujang, senjata khas Bogor yang melambangkan keberanian. Seperti tanduk rusa yang terus tumbuh, kami berharap inovasi di BPBD Kota Bogor juga akan terus tumbuh secara konsisten dan membawa manfaat,” tambahnya.
Warna oranye pada seragam Si Ruta juga memiliki makna khusus, yakni visibilitas dan kemanusiaan.
“Warna oranye adalah warna pertolongan, mudah dikenali, dan mencerminkan jiwa kemanusiaan petugas BPBD,” ujarnya.
Tak hanya itu, BPBD Kota Bogor juga meluncurkan inovasi baru bernama “Dapur Kebencanaan” (Dialog Akselerasi Penanganan Urusan Kebencanaan), sebuah podcast edukatif yang akan membahas berbagai isu kebencanaan.
“Dapur itu jantung rumah, tempat inspirasi dan kehangatan. Dari situlah konsep ini muncul. Kami ingin podcast ini menjadi wadah diskusi yang bisa hadir langsung ke masyarakat, mulai dari pangkalan ojek hingga wilayah rawan bencana,” jelas.
Podcast tersebut akan menghadirkan berbagai narasumber inspiratif, mulai dari BMKG, pejabat pemerintah, hingga tokoh masyarakat, dan akan ditayangkan melalui kanal YouTube BPBD Kota Bogor.
Menutup rangkaian kegiatan tahun ini, BPBD Kota Bogor tengah mempersiapkan Deklarasi Gerakan Kecamatan Tangguh Bencana sebagai upaya percepatan pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Sub Urusan Kebencanaan.
“SPM ini wajib kita penuhi karena merupakan hak dasar warga, terutama mereka yang tinggal di daerah rawan bencana. Harapannya, langkah-langkah kecil ini jika dilakukan secara konsisten akan membawa perubahan besar,” pungkasnya. (3RY)















