Juruketik – Puluhan klien Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Bogor mendapatkan pemahaman terkait dengan bahaya narkoba.
Kegiatan yang bertajuk “Layanan Pasca Rehabilitasi” merupakan kerjasama antara Bapas Kelas II Bogor dengan BNN Kabupaten Bogor.
Kepala Bapas Kelas II Bogor Teolina Saragih mengatakan, kegiatan Layanan pasca rehabilitasi ini merupakan Program Pembimbingan Kepribadian kepada klien yang menjalani program reintegrasi sosial.
Menurutnya dengan kegiatan tersebut, peserta dapat memanfaatkan secara baik dan benar-benar agar tidak terjerumus kembali menggunakan narkoba. Bahkan dapat menjadi duta anti narkoba saat kembali ke lingkungan masyarakatnya.
“Harapannya kegiatan ini dapat dirasakan manfaatnya bagi klien bimbingan pemasyarakatan, sehingga tidak menyia-nyiakan kesempatan yang sudah didanai oleh pemerintah. Serta bisa saling bekersama untuk berperan aktif di lingkungan masyarakat,” ujar wanita kelahiran Purworejo dalam sambutannya di Aula Lantai 2 Bapas Kelas II Bogor, pada Rabu (15/06).
Sementara itu, Dokter Muda Sie Rehabilitasi BNNK Bogor dr. Aprilia Lewanna mengawali kegiatan dengan mengajak para peserta untuk menjawab pertanyaan seputar pengetahuan dasar mengenai definisi dan dampak dari bahaya narkoba.
Menariknya dari semua peserta yang hadir mereka belum mengetahui definisi dan bahaya Narkoba. Beberapa Klien Pemasyarakatan hanya mengetahui kenikmatan, dan sudah kecanduan dengan barang haram tersebut.
“Kalian ini sudah mengalami adiksi Narkoba, Inilah bahaya dari salah satu zat aktif yang bisa mengakibatkan kecanduan yang menyerang fungsi otak bersifat kronis (berlangsung lama)” ucap perempuan yang baru lulus sebagai Dokter Magister Administrasi Rumah Sakit/MARS.
Lalu, ia juga memberikan simulasi 3 detik, 3 menit, dan 30 menit tips menolak agar dapat menghindari saat berpapasan dengan Bandar, atau diajak kembali untuk mencoba menggunakan barang haram tersebut.
Kegiatan Pasca Rehabilitasi ini bukan hanya diisi dengan pemaparan materi, tapi juga ditutup dengan kegiatan membentuk lingkaran untuk saling mengenal satu sama lain.
Selain Teolina Saragih, ahdir juga Kepala Subsi Bimbingan Klien Dewasa (BKD) Firmansyah, Kepala Subsi Bimbingan Klien Anak (BKA) Dwi Purwanto, dan sebagian Pembimbing Kemasyarakatan (PK).
Ditempat yang sama, salah satu peserta Irfan mengaku terbantu dengan adanya sosialisasi tersebut. Sebab, dapat memberikan gambaran sekaligus menambah pengetahuan tentang bahaya penggunaan narkoba.
“Alhamdulillah dengan kegiatan ini saya jadi menambah pengetahuan, yang tadinya tidak tahu bahaya narkoba menjadi tahu. Dan juga menambah persaudaraan” terang Irfan yang sudah menggunakan sabu sejak masa SMP.(SP)