Juruketik.com – Wacana atau isu munculnya kembali dwifungsi ABRI (TNI) kian hangat di tengah pembahasan RUU TNI di DPR RI.
Silang pendapat mengenai hal tersebut mengemuka dan ditanggapi oleh berbagai pihak, salah satunya adalah mantan aktivis 98, Kuldip Singh.
Pria yang akrab disapa Diva ini menyatakan, RUU TNI yang kini tengah dibahas DPR RI tidak akan berujung pada kembalinya dwifungsi TNI.
Menurutnya, jika mengartikan dwifungsi TNI sebagai kembalinya militer ke ranah politik seperti era orde baru, maka hal itu tidak akan terjadi.
Sebab, lanjut Diva, kondisi riil politik saat ini jauh berbeda dengan masa Orde Baru, dimana dahulu militer memang diberikan kesempatan terbuka masuk ke parlemen, bahkan tanpa pemilihan layaknya anggota DPR lainnya.
“Saat ini, prajurit aktif hanya akan ditempatkan di jabatan yang membutuhkan keahlian khusus, bukan untuk fungsi politik,” ujar Diva.
Ia juga menegaskan, RUU TNI yang kini tengah dibahas oleh DPR RI tidak akan menjadi pintu masuk kembalinya dwifungsi TNI.
“Gak akan ke arah itu, TNI tidak akan masuk lagi dengan fungsi politik seperti di Orde Baru,” sambungnya.
Hal lain yang mencuat di tengah pembahasan RUU TNI adalah terbukanya peluang anggota TNI aktif untuk duduk di kementerian atau lembaga negara tertentu.
Sejumlah pihak menilai hal tersebut sebagai wujud kembalinya dwifungsi ABRI atau TNI.
Namun lagi-lagi Diva menyanggah. Menurutnya, masuknya anggota TNI ke kementerian atau lembaga negara tidak menjadi masalah, selama tujuannya adalah untuk pembenahan.