Juruketik.com – Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia, Ma’ruf Amin membuka Rapat Koordinasi Nasional Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem 2024 sekaligus penyerahan insentif fiskal tahun berjalan 2024 kategori percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, di Auditorium Sekretariat Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (18/9/2024).
Beberapa kepala daerah kembali diberikan insentif fiskal karena dinilai mampu menurunkan angka kemiskinan ekstrem oleh pemerintah pusat, termasuk Kota Bogor. Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor, Hery Antasari, turut hadir dalam rakor dan menerima insentif tersebut.
Penurunan angka kemiskinan ekstrem secara nasional telah diikuti oleh penurunan kemiskinan di semua provinsi dan sebagian besar kabupaten dan kota di Indonesia, sehingga semakin banyak daerah yang angka kemiskinan ekstremnya sudah di bawah 1 persen.
Tingkat kemiskinan ekstrem semula 1,12 persen pada Maret 2023, kini turun menjadi 0,83 persen pada Maret 2024. Dalam pidatonya, Wapres meminta agar pemda yang memperoleh penghargaan dapat memanfaatkannya untuk memperkuat berbagai program penanggulangan kemiskinan ekstrem yang tepat sasaran.
“Maksimalkan pemanfaatan dana insentif fiskal ini untuk memperkuat program percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, terutama untuk kegiatan yang manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat,” tegas Wapres.
Selain itu, Wapres juga meminta agar penentuan target penerima program kemiskinan ekstrem menggunakan Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (Data P3KE), sehingga intervensi menjadi lebih tepat sasaran dengan mengutamakan kelompok masyarakat miskin dengan akses terbatas, penduduk lanjut usia dan penyandang disabilitas.