Juruketik.com – Film horor terbaru Qorin 2 resmi sudah tayang di bioskop pada Kamis, 11 Desember 2025 kemarin.
Pada hari pertama pemutarannya, dua bintang muda yang terlibat dalam film tersebut, Wavi Zihan dan Muzakki Ramdhan, melakukan cinema visit di Bogor Square dan Jambu Dua Mall.
Berbeda dari film pertamanya, Qorin 2 bukan sekuel langsung, melainkan kisah baru dalam semesta yang sama. Film ini hadir dengan nuansa lebih gelap dan intens lewat cerita tentang Makmur (Fedi Nuril), seorang pemulung yang nekat membangkitkan jin qorin untuk membalas dendam setelah anaknya menjadi korban perundungan brutal. Keputusan tersebut justru memicu teror yang menghantui seluruh kampung.
Dalam kunjungan ke Bogor, Wavi Zihan menegaskan bahwa Qorin 2 tidak hanya mengandalkan ketegangan horor, tetapi juga menyampaikan pesan reflektif.
“Selain isu bullying yang diangkat, ternyata manusia bisa lebih menyeramkan dan sadis daripada hantu,” ujar Wavi.
“Pak Makmur sudah berusaha cari keadilan, tapi laporan-laporannya diabaikan. Akhirnya dia mengambil jalan yang sangat serius dan sadis,” sambungnya.
Wavi memerankan Fitri, guru BK yang menjadi pusat cerita film. Melalui sudut pandang Fitri, penonton diajak menyaksikan dilema moral ketika ia berupaya mengungkap kasus bullying yang menimpa Jaya anak Makmur di tengah tekanan pihak sekolah dan lingkungan.
“Fitri ini punya idealisme sebagai guru, tapi adiknya sendiri, Rizal, justru berada di lingkaran para perundung. Itu dilema berat: mau menolong korban, tapi juga harus berlaku adil,” lanjutnya.
Muzakki Ramdhan berperan sebagai Rizal, adik Fitri, yang tengah mencari jati diri dan terseret pergaulan negatif.
“Rizal itu remaja yang lagi nyari jati diri. Dia kesepian dan terdesak keadaan, sampai akhirnya ikut-ikutan jadi perundung,” jelas Wavi menceritakan karakter adiknya dalam film.
Baik Wavi maupun Muzakki mengungkapkan bahwa chemistry mereka sebagai kakak-adik langsung terbentuk sejak proses reading.
“Hari pertama reading aku langsung mikir, ‘wah, casting-nya pas banget.’ Kami dibantu oleh acting coach Mas Ben, jadi tim ini cepat banget nyatu,” kata Wavi.
Disutradarai oleh Ginanti Rona, Qorin 2 membawa skala produksi yang jauh lebih besar dibanding film sebelumnya. Lokasi syuting bersuhu dingin, adegan slasher berdarah-darah, serta atmosfer misteri yang pekat membuat film ini tampil lebih intens.
“Qorin 2 ini benar-benar rollercoaster, horor slasher yang sadis tapi seru. Kalau Qorin 1 banyak main di jumpscare sosok qorin, yang ini lebih menekankan sisi gelap manusianya,” tutur Wavi.
Proses produksi berlangsung sekitar satu bulan, mulai dari praproduksi hingga akhir syuting.
Dengan capaian Qorin 1 yang mendekati 1 juta penonton, para pemain tidak menetapkan target angka, namun berharap pesan film ini dapat diterima masyarakat luas.
“Yang penting setelah nonton, penonton bisa pulang dengan sesuatu—terutama refleksi soal bullying yang masih sering terjadi tapi sulit diungkap. Semoga film ini bikin kita semua lebih berani membuka suara,” ujar Wavi.
Kunjungan ke bioskop-bioskop di Bogor menandai dimulainya rangkaian promosi Qorin 2, sekaligus mempererat hubungan para pemain dengan para penggemar di hari pertama penayangan. (*)







