Writy.
  • BOGOR RAYA
  • NASIONAL
  • POLITIK
  • OLAHRAGA
  • KILAS
    • WISATA
    • EKONOMI BISNIS
    • UMKM
    • AGROBISNIS
    • SELEBRITIS
    • GALERI
No Result
View All Result
Writy.
  • BOGOR RAYA
  • NASIONAL
  • POLITIK
  • OLAHRAGA
  • KILAS
    • WISATA
    • EKONOMI BISNIS
    • UMKM
    • AGROBISNIS
    • SELEBRITIS
    • GALERI
No Result
View All Result
Writy.
No Result
View All Result
  • BOGOR RAYA
  • NASIONAL
  • POLITIK
  • OLAHRAGA
  • KILAS

Jangan Anggap Enteng! Begini kata Pakar IPB Dampak Buruk Anomali Brainrot Viral, Berikut Cara Penanganannya

5 bulan ago
in BERITA TERKINI, BERITA UTAMA
8 0
0
Jangan Anggap Enteng! Begini kata Pakar IPB Dampak Buruk Anomali Brainrot Viral, Berikut Cara Penanganannya

Kolase anime anomali brainrot. (Ist)

Share on FacebookShare on WhatsappShare on TelegramShare on LineShare on Email

Juruketik.com – Istilah Anomali Brainrot kini tengah viral dan ramai diperbincangkan di media sosial, terutama di kalangan remaja dan pengguna aktif platform digital.

Meski sering dianggap sebatas tren humor atau ekspresi warganet, pakar dari IPB University, Dr Melly Latifah menilai bahwa fenomena ini mencerminkan pola konsumsi konten yang tidak sehat dan berpotensi mempengaruhi fungsi kognitif serta kondisi psikologis penggunanya.

Untuk itu, penting bagi masyarakat memahami akar dari fenomena ini, dampaknya, dan bagaimana langkah penanganan yang tepat agar tidak berdampak jangka panjang, khususnya bagi generasi muda.

Menurut Dr Melly, di balik kelucuan konten absurd seperti manusia berwujud pentungan kayu (tung-tung tung sahur), hiu memakai sepatu, atau cappuccino berkepala balerina, tersembunyi potensi dampak serius terhadap perkembangan anak dan remaja.

Ia menuturkan, pada anak usia dini yang masih berada pada tahap praoperasional menurut teori Piaget, konten absurd berisiko mengacaukan pemahamyan terhadap realitas.

“Anak-anak belum mampu membedakan fantasi dan kenyataan. Visual yang ‘hiper-absurd’ dapat memicu pelepasan dopamin secara berlebihan, yang berdampak pada fokus dan emosi,” kata dia.

Selain itu, dilanjutkan dosen Divisi Perkembangan Anak, Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, narasi yang tidak koheren dapat menghambat pemahaman struktur bahasa anak.

Sementara itu, pada kalangan remaja, paparan konten absurd secara terus-menerus dapat membentuk pola pikir tidak logis.

“Paparan berlebihan menguatkan pola pikir ‘semakin tidak masuk akal, semakin menarik’. Ini mengurangi kemampuan berpikir sistematis,” ucapnya.

Ia menambahkan bahwa konten semacam ini juga dapat mengikis empati karena sering kali menghilangkan konteks emosional dari suatu peristiwa.

Meski demikian, menurut Dr Melly, konten absurd tidak sepenuhnya berbahaya jika dikelola dengan pendekatan yang tepat. Ia menyebut bahwa dalam kondisi tertentu, konten seperti ini dapat merangsang kreativitas dan fleksibilitas berpikir.

“Bagi balita, orang tua harus memberi penjelasan. Katakan saja, ‘Ini hanya khayalan AI (artificial intelligence) semata. Dalam dunia nyata, ikan hiu tidak memakai sepatu’,” ungkapnya.

Ia menjelaskan bahwa untuk remaja, konten ini justru bisa menjadi sarana melatih kemampuan mengenali pola atau pattern recognition.

“Konten absurd menciptakan semacam ‘cognitive playground’ yang melatih deteksi anomali, keterampilan yang sangat penting di era banjir informasi saat ini,” ungkapnya.

Untuk melindungi anak dari dampak negatif yang ditimbulkan, Dr Melly menyarankan enam langkah yang dapat dilakukan orang tua. Pertama, bangun literasi digital. Orang tua perlu menjelaskan bahwa konten AI seperti mimpi aneh, bukan realitas.

“Kedua, batasi akses. Aktifkan restricted mode, dengan membatasi durasi misalnya 5 menit per hari, dan hindari penggunaan gawai satu jam sebelum tidur,” imbuh dia.

Ketiga, ia melanjutkan, ubah konsumsi pasif jadi aktif. Ajak anak menganalisis konten absurd. Misalnya, “Sebutkan tiga hal tidak masuk akal di video ini!”

Keempat, latih cognitive anchoring. Hubungkan konten absurd dengan fakta, seperti, “Hiu tidak berkaki, kan?”

Kelima, edukasi bahaya absurditas. Jelaskan bahwa konsumsi berlebihan bisa mengubah jalur saraf, layaknya makan permen secara terus-menerus.

Keenam, lakukan digital detox. Dr Melly menuturkan, apabila konsumsi sudah tak terkendali, matikan internet selama 3–7 hari dan ganti dengan aktivitas fisik atau sosial langsung.

Dampak Brain Rot bagi Anak
Istilah “brain rot” sendiri mencerminkan kondisi psikologis akibat gaya hidup digital masa kini yang dipenuhi scrolling tanpa henti, menonton secara maraton, dan multitasking.

Kata Dr Melly, perilaku ini menyebabkan cognitive overload, kelelahan mental, dan berkurangnya fokus.

“Paparan berlebihan terhadap video berdurasi pendek mengubah preferensi otak terhadap stimulasi cepat,” katanya.

Karena itu, ia menambahkan, penting bagi orang tua mengenali gejala awal “brain rot”. Gangguan ini dapat muncul dalam bentuk kognitif, bahasa, emosi, maupun sosial.

“Anak bisa sulit konsentrasi, sering lupa instruksi sederhana, bicaranya patah-patah, atau kosakatanya menyusut. Secara emosional, mereka bisa tertawa histeris saat online tetapi datar ketika diajak bicara. Ada juga yang marah ketika gadget diambil,” jelasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa setiap usia menunjukkan gejala berbeda. “Balita mungkin meniru gerakan absurd yang mereka lihat. Anak usia SD bisa mengalami penurunan nilai drastis. Sementara remaja mulai berkomunikasi dengan bahasa meme,” pungkasnya. (*)

Tags: Anomali BrainrotDr Melly LatifahIPB University

BERITA LAINYA

Jenal Mutaqin Buka Pelatihan Koperasi Merah Putih, Lurah Diminta Maksimalkan Potensi Ekonomi Warga

Jenal Mutaqin Buka Pelatihan Koperasi Merah Putih, Lurah Diminta Maksimalkan Potensi Ekonomi Warga

by admin juruketik
2 Desember 2025
0

Juruketik.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas KUMKMDagin kembali memperkuat kapasitas pengelolaan koperasi di tingkat kelurahan dengan menggelar Pelatihan...

Siap Harumkan Nama Indonesia di Dunia! Petinju Bogor Alfino Caesar Ikuti Ajang Iba Men’s World Boxing Championships Dubai 2025

Siap Harumkan Nama Indonesia di Dunia! Petinju Bogor Alfino Caesar Ikuti Ajang Iba Men’s World Boxing Championships Dubai 2025

by admin juruketik
1 Desember 2025
0

Juruketik.com - Atlet tinju asal Kota Bogor, Alfino Caesar Nanlohi kelas 57-71 kg siap mengharumkan nama Indonesia di kejuaraan bergengsi...

Polisi Gerebek Pabrik Mie dan Pangsit Mengandung Tawas di Bogor, Beroperasi Gunakan Merk Mie Wayang dan Kulit Pangsit Wayang

Polisi Gerebek Pabrik Mie dan Pangsit Mengandung Tawas di Bogor, Beroperasi Gunakan Merk Mie Wayang dan Kulit Pangsit Wayang

by admin juruketik
29 November 2025
0

Juruketik.com - Jajaran kepolisian dari Satreskrim Polresta Bogor Kota menggerebek pabrik yang memproduksi mie dan kulit pangsit berbahaya yang menggunakan...

Kebakaran Hebat Hanguskan Rumah di BBR Cipaku, 2 Orang Terluka hingga Dilarikan ke Rumah Sakit

Kebakaran Hebat Hanguskan Rumah di BBR Cipaku, 2 Orang Terluka hingga Dilarikan ke Rumah Sakit

by admin juruketik
29 November 2025
0

Juruketik.com - Kebakaran melanda satu unit rumah di kawasan Kampung Babakan Baru (BBR), Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor...

Next Post
Ilustrasi salah satu kantor Koperasi Merah Putih yang ada di Kabupaten Bogor.

435 Koperasi Merah Putih di Kabupaten Bogor Segera Dilaunching, Fokus Bergerak di Sektor Ini

Mengenang Iswara Natanegara, Wali Kota Bogor Periode 1999-2024

Mengenang Iswara Natanegara, Wali Kota Bogor Periode 1999-2024

Kawal Arah Kebijakan Kota Bogor, DPRD Terima Draft RPJMD dan Mulai Pembahasan 4 Raperda

Kawal Arah Kebijakan Kota Bogor, DPRD Terima Draft RPJMD dan Mulai Pembahasan 4 Raperda

Pemkab Bogor Sukses Wujudkan Dua Sekolah Rakyat di Kabupaten Bogor, MPLS Resmi Dimulai

Pemkab Bogor Sukses Wujudkan Dua Sekolah Rakyat di Kabupaten Bogor, MPLS Resmi Dimulai

Leupeut Bogor Diresmikan Wali Kota Bogor, Bentuk Ekosistem Kolaborasi

Leupeut Bogor Diresmikan Wali Kota Bogor, Bentuk Ekosistem Kolaborasi

Rekomendasi

Hadiri Undangan Pengajian, Dokter Rayendra Janji Berikan Bantuan Hibah Pesantren Rp50 Juta Pertahun

Hadiri Undangan Pengajian, Dokter Rayendra Janji Berikan Bantuan Hibah Pesantren Rp50 Juta Pertahun

7 Oktober 2024
Sidak Ke Kantor Disdukcapil Kota Bogor, Komisi I dan Komisi IV Invetarisir Persoalan Adminduk

Sidak Ke Kantor Disdukcapil Kota Bogor, Komisi I dan Komisi IV Invetarisir Persoalan Adminduk

14 Juli 2023

Berita Populer

  • Punya Rumah Subsidi Pertama? Ini Perintilan yang Sering Dilupakan Pasutri Baru

    Punya Rumah Subsidi Pertama? Ini Perintilan yang Sering Dilupakan Pasutri Baru

    75 shares
    Share 30 Tweet 19
  • Polisi Bongkar Kasus Mafia Tanah di Puncak Bogor, Pengusaha Properti Dibui usai Serobot Lahan PTPN

    61 shares
    Share 24 Tweet 15
  • 7 Tempat Makan Laksa Enak di Kota Bogor, Pasti Ketagihan

    475 shares
    Share 48 Tweet 30
  • Mengintip Hutan Organik Megamendung: Rimba yang Tersisa di Tengah Kepungan Vila dan Resort

    38 shares
    Share 15 Tweet 10
  • Anggota DPRD Edi Kholki Kecam Trans7 Buntut Tayangan Singgung Kyai dan Santri Ponpes Lirboyo

    37 shares
    Share 15 Tweet 9
JURU KETIK

Selamat Datang di Juruketik.com
Portal Berita yang dikelola oleh PT JURUKETIK MEDIA DIGITAL - SK Kemenkumham : AHU-044948.AH.01.30.Tahun 2022

Hubungi Kami

No Result
View All Result
  • BOGOR RAYA
  • NASIONAL
  • POLITIK
  • OLAHRAGA
  • KILAS
    • WISATA
    • EKONOMI BISNIS
    • UMKM
    • AGROBISNIS
    • SELEBRITIS
    • GALERI

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist