“Kepolisian akan memonitor dan saya menghimbau masyarakat melaporkan ya, kalau di wilayahnya juga ada potensi menimbun sembako menjelang Ramadan. Termasuk melakukan operasi pasar,” tegasnya.
Selain inflasi, Emil juga mengungkapkan bahwa ada sekitar 123 juta pemudik yang akan pulang dan datang ke wilayah Jawa Barat. Atau bahkan menjadi destinasi wisata untuk sarana libur lebaran.
Di lokasi yang sama, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Erwin Gunawan Hutapea menegaskan bahwa Bank Indonesia Jawa Barat bersama TPID dan TP2DD se-Jawa Barat berkomitmen untuk konsisten mendukung seluruh program pengendalian inflasi.
Salah satu bentuk dukungan Bank Indonesia diantaranya adalah fasilitasi biaya angkut komoditas pangan dan penyelenggaraan kegiatan Operasi Pasar yang telah dan akan dilakukan lebih luas lagi di beberapa Kabupaten/Kota di Jawa Barat.
“Bank Indonesia Jawa Barat juga akan terus mendorong peningkatan produksi pangan lokal melalui dukungan sarana prasarana digitalisasi pertanian, implementasi teknologi pertanian IP400 hingga program urban farming seperti diantaranya Green House dan Organic Tower Garden,” kata Erwin.
Berbagai langkah penguatan pasokan tersebut, turut didukung dengan komunikasi kebijakan untuk menjaga demand masyarakat tetap terkendali, disertai dengan upaya membentuk perilaku berdagang bijak di kalangan pedagang.
Menambahkan, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memberikan apresiasi tinggi terhadap kontribusi Pemprov Jabar dan Bank Indonesia terhadap Kota Bogor dalam upaya menekan inflasi.
“Kita bersyukur BI wilayah Jawa Barat sudah memberikan perhatian secara khusus, terutama memang misinya yang harus kita laksanakan. Salah satunya untuk mengukur tingkat inflasi di Kota Bogor,” beber Dedie.
Langkah BI dalam membantu Kota Bogor ini, diharapkan Dedie terus ada kelanjutan di semua wilayah di Kota Bogor. Dan juga kontribusi BI di Kota Bogor semakin terasa hingga kemudian berdampak pada menurunnya tingkat inflasi di Kota Bogor.(Red/*)