Ia melanjutkan ke SMPN 3 Kota Bogor, lulus pada 2001, dan kemudian ke SMK Pelayaran Makaraya Bogor, yang fokus pada bidang pelayaran, lulus pada 2004.
Pada 2017, dia melanjutkan studi di STIH Dharma Andhiga Bogor untuk memperdalam pengetahuan di bidang hukum.
Setelah lulus SMK, Jenal bekerja sebagai pramuniaga di Ada Swalayan dari 2004 hingga 2006 dan sebagai petugas keamanan di sebuah restoran dari 2006 hingga 2009.
Pada 2009, dia terjun ke dunia politik dan menjadi anggota DPRD Kota Bogor hingga 2014.
Ia kembali menjabat dari 2014 hingga 2019 dan kemudian dipercaya sebagai wakil ketua DPRD Kota Bogor dari 2019 hingga sekarang.
Partai yang mendukung Kang KM, yaitu Partai Gerindra berhasil mempertahankan dominasi di DPRD Kabupaten Bogor dengan memborong 12 kursi.
Namun, partai ini kehilangan dua kursi dari periode 2019-2024. Pada Pemilu 2019, Gerindra tampil gagah dengan merebut 14 kursi.
Sementara, pengamat Politik Undang Suryatna menilai wajar jika Jenal Mutaqin memiliki elektabilitas yang unggul dari empat calon wakil lainnya. Sebab, ada banyak faktor yang memengaruhinya.
Pertama, rekam jejak Jenal Mutaqin sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor selama tiga periode.
Pengalaman tersebut membuat popularitas Jenal Mutaqin lebih tinggi, sehingga membuat tingkat keterpilihannya ikut terkerek.
Jadi dalam pilkada (pemilihan kepala daerah) itu, masyarakat akan melihat sosok figur. Sosok calon wali kota itu bisa memperkuat posisi, termasuk mengangkat calon wakil wali kotanya,” pungkas Undang Suryatna. (*)