Juruketik.com – Penjualan hewan kurban hingga H-4 Idul Adha 2022 di Kota Bogor mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.
Jika tahun sebelumnya pada H-4 Idul Adha penjualan hewan kurban sudah mencapai 4000 hingga 5000 penjualan ditahun ini pada hari yang sama masih berada diangka 3000 penjualan hewan kurban.
Pelaksana harian (Plh) Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan dalam rapat pada Kamis (7/6/2022) bersama unsur Forumkomunikasi pimpinan daerah (Forkompinda) Kota Bogor, Kementerian Pertanian, dan Polbangtan serta perhimpunan dokter hewan Indonesia di bahas berbagai hal berkaitan dengan kesehatan hewan kurban.
Dedie mengakui di Kota Bogor pada tahun ini terjadi tren pembelian hewan kurban yang cukup signifikan.
Menurutnya penurunan itu disebabkan karena adanya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Seharusnya kata Dedie masyarakat tidak perlu khawatir. Karena PMK tidak membahayakan bagi manusia dan tidak menular kemanusia.
Untuk itu Ia mengajak masyarakat untuk sama sama berkurban dalam pelaksanaan Idul Adha 2022.
“Dari data dan fakta di lapangan, kekhawatiran seharusnya tidak sebesar itu karena masih banyak ruang untuk kita pastikan hewan kurban dapat dikonsumsi secara baik, dan juga tentu masyarakat masih aman untuk nanti menikmati hewan kurbannya,” ujarnya.
Sejauh ini Pemerintah Kota Bogor sudah melakukan berbagai upaya pencegahan PMK dan memastikan semua hewan kurban aman dan sehat.
Satu diantaranya adalah dengan diturunkannya tim pemeriksaan hewan kurban disentra penjualan hewan kurban.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor Anas Rasmana mengatakan sejak munculnya informasi mengenai PMK pihaknya terus melakukan proaktif untuk melakukan pencegahan.
Dalam pelaksanaan penyembelihan hewan kurban pihaknya juga menyiapkan Satgas yang sudah dibekali kemampuan dan pelatihan teknis.
Saat ini kata Anas penjualan hewan kurban di Kota Bogor masih jauh dari tahun sebelumnya.
Ia berharap disisa waktu sekitar 4 hari ini ada peningkatan humlah penjualan.
“Penjualan sampai tanggal 5 berdasarkan laporan yang menggunakan dokumen hampir 3.000, dan yang tidak menggunakan dokumen 500 sekitar 3.200, total data sapi yang sudah masuk di Kota Bogor. Mudah-mudahan dengan sosialisasi bisa meningkatkan penjualan sapi sampai ke angka 4.500-5000 ekor sapi,” ujarnya.
Sementara itu Kapolresta Bogor Kota Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Susatyo Purnomo Condro mengatakan jajaran kepolisian Polresta Bogor Kota saat ini sudah menggelar berbagai operasi preentif.
Nantinya bersama dinas dan intansi terkait kepolisian akan melaksanakan titik sekat menjadi dikawal.
“Sehingga kami sepakat dalam rapat ini untuk mempermudah, membantu apabila masyarakat akan mendatangkan hewan dari luar daerah ke Kota Bogor, yang tentunya telah dikawal oleh petugas baik kepolisian, Dishub, dan Satpol PP kemudian bakal ada assesment singkat yang akan dilakukan bersama tenaga dokter hewan yang saat ini sudah ada di masing-masing kecamatan,” ujarnya.
Selain itu juga pihaknya menyediakan call center respon cepat bagi masyarakat yang membutuhkan pengawalan hewan kurban ataupun pemeriksaan hewan kurban.
Dengan begitu Ia berharap animo berkurban kembali meningkat. Sehingga masyarakat yang ingin berkurnam tifak khawatir karena semua akses akomodasi, distribusi dan pemeriksaan hewan dipermudah namun tetap sesuai prosedur.
“Jadi tidak usah khawatir bagi masyarakat yang akan berkurban kami hari ini bersepakat untuk mempermudah bagaimana mengubah mekanisme pengawasan, mekanisme kami secara pro aktif membantu para masyarakat yang akan melaksanakan kurban,” katanya
Discussion about this post