Juruketik.com – Arsip Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) yang didokumentasikan bersama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur merupakan catatan sejarah panjang pergulaan yang menyimpan catatan kerja sama internasional, kemajuan teknologi dalam industri gula, dan temuan baru dalam penelitian terkait gula di Indonesia bahkan dunia.
Arsip yang terhimpun pada periode 1887-1987 telah memperoleh pengakuan Internasional dalam forum General Meeting 10th Memory of The World Regional Committe for Asia and The Pacific (MOWCAP) yang diselenggarakan oleh The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada 6-10 Mei 2024 di Ulaanbatar, Mongolia. Arsip P3GI telah diakui signifikansinya karena menyimpan kesaksian penting mengenai evolusi industri komoditas. Bahkan keberadaannya memegang posisi penting dalam dunia kontemporer.
Penghargaan berupa sertifikat MOWCAP diserahkan langsung oleh Chairman MOWCAP Kim Kwibae kepada Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Imam Gunarto didampingi Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Prov. Jatim Tiat S. Suwardi pada forum 10th General Meeting MOWCAP tahun 2024 di Best Western Premier Tuushin Hotel, Ulaanbaatar Mongolia, Rabu (8/5/2024). Hadir segenap tim dari Jawa Timur dalam agenda tersebut, yakni : Tiat S. Suwardi (Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Prop Jatim), Tidor Arif (Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Propinsi Jawa Timur), Aris Lukito (Kepala Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia) dan Nawiyanto (Tenaga Ahli).
Pejabat (Pj.) Gubernur Jatim Adhy Karyono menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas masuknya warisan dokumenter Arsip P3GI dalam MOWCAP tahun 2024. Ia menyampaikan bahwa prestasi ini merupakan bukti dedikasi Jawa Timur bagi Indonesia.
“Alhamdulillah, usaha dan kerja keras tim Disperpusip Jawa Timur dalam mengarsipkan dan mendokumenterkan sejarah perkebunan gula di Jawa Timur mendapatkan pengakuan bukan hanya nasional tapi internasional. Ini sangat membanggakan,” ujarnya di Surabaya, Rabu (8/5).
Prestasi yang diraih kali ini, kata Pj. Gubernur Adhy, bukan hanya untuk Pemprov Jatim dan P3GI saja. Tetapi juga untuk warisan budaya bangsa Indonesia. Ini dari Jawa Timur untuk Indonesia. “Kami berkomitmen untuk terus memperluas dan memperkaya khasanah arsip kami, serta berbagi pengetahuan kami dengan komunitas lokal dan internasional,” ujarnya.
Menurutnya, sebagai bagian dari MOWCAP, khasanah Arsip P3GI akan menjadi akses terbuka bagi peneliti, akademisi, dan masyarakat umum. Hal ini akan memungkinkan penyebaran pengetahuan yang lebih luas tentang sejarah dan perkembangan perkebunan gula, khususnya di Jawa Timur.
“Selain itu juga untuk memfasilitasi dan kolaborasi lintas-batas dalam bidang penelitian dan pendidikan. Sehingga Pemprov Jatim mengundang masyarakat Indonesia dan komunitas internasional untuk berpartisipasi dalam upaya pelestarian dan promosi warisan dokumenter arsip Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia,” terang Adhy.
Lebih lanjut disampaikannya, dengan upaya yang dilakukan diharapkan dapat memastikan warisan berharga tersebut tetap hidup dan bermanfaat bagi generasi masa depan bangsa.
Sementara itu, Kepala Disperpusip Jatim, Tiat S. Suwardi menjelaskan, selain Arsip P3GI Pasuruan, terdapat naskah nasional lain yang masuk dalam MOWCAP. Di antaranya naskah Tambo Tuanku Imam Bondjol dan Arsip Indarung I PT Semen Padang. Pengukuhan sendiri dilakukan setelah evaluasi dan penilaian ketat oleh Komite dan negara anggota MOWCAP yang mengakui nilai penting Arsip P3GI dalam kegiatan 10th General Meeting MOWCAP.
Prof. Nawiyanto, sejarawan Universitas Jember menyatakan bahwa inskripsi warisan dokumenter P3GI dalam register Memory of the World Asia Pasifik UNESCO merupakan pengakuan akan signifikansi koleksi ini sebagai memori kolektif dunia. Warisan ini vital dijaga dan direvitalisasi sebagai sumber inspirasi dan spirit kolaboratif untuk menciptakan dunia gula yang lebih memaniskan peradaban dan masyarakat.
Aris Lukito, selalu Kepala Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) sangat bersyukur atas capaian MOWCAP ini, mengingat lembaga yang telah berdiri sejak 9 Juli 1887 (136 tahun) dengan beragam catatan arsip operasional maupun risetnya memperoleh pengakuan secara resmi di kancah Internasional. Keberadaan lembaga riset yang didirikan sejak jaman pendudukan Belanda ini, pernah menorehkan catatan penting bagi Dunia dalam melahirkan varietas tebu POJ 2878 yang disebut sebagai “Wonder Cane” karena mampu mengatasi permasalahan penyakit sereh yang mendunia kala itu. Pentingnya riset serta kolaborasi tercermin dalam kegiatan lembaga baik dilingkup nasional maupun internasional.
Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia siap menyongsong wisata edukasi heritage untuk memberikan pengetahuan sejarah maupun teknologi dalam bidang pergulaan sehingga khasanah dokumen yang ada dapat memberikan manfaat bagi segenap masyarakat.