Juruketik.com – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor terus menjalankan berbagai program penataan angkutan umum di Kota Bogor. Kepala Dishub Kota Bogor, Eko Prabowo mengatakan, saat ini program yang sedang dijalankan yakni rerouting untuk pengurangan jumlah angkot.
Dalam melaksanakan reformasi penataan angkutan umum di Kota Bogor, terdapat empat landasan yang sedang dan sudah dilakukan oleh Dishub Kota Bogor yaitu, program rerouting atau penataan angkutan kota, penataan badan badam hukum, menyeimbangkan suplai demandnya dengan cara merasionalisasi angkutan kota, dan kemudian yg terakhir adl subsidi yg saat ini dibantu atas inisiasi pemerintah pusat.
Empat landasan tersebut, lanjut mantan Kepala Inspektorat itu, telah dilaksanakan oleh Pemkot Bogor melalui Dishub dan saat ini sedang mengoptimalisasikan program rerouting tsbt. Diantaranya, mengoperasionalkan 10 trayek yang memang ada pada SK Walikota nomor 551.2.45-81 tahun 2018 tentang penetapan jaringan trayek dan jumlah angkot di kota bogor.
Konten di dalam SK Walikota no.551.2.45-81 yang dimaksd tersebut, terdapat 30 trayek angkutan umum dan ada 10 trayek yg belum beroperasional. Konsep penataan program rerouting saat ini adalah mengoperasionalkan 10 trayek untuk mengurai rute berhimpit di jalur SSA. Sehingga Dishub Kota Bogor secara bertahap mengoperasionalkan 10 trayek tersebut yang Diawali dengan 3 trayek prioritas yang diaktifkan diantaranya, trayek 23 AP dengan rute Pasar Anyar ke Taman Griya Kencana, lalu trayek 26 AP rute Terminal Merdeka ke Villa Mutiara, ketiga trayek 28 AP dari Pabuaran ke Lawang Saketeng/BTM.
“Dari tiga trayek itu, setiap trayek akan memiliki kuota 50 angkot, sehingga tiga trayek yang dioperasionalkan berjumlah 150 angkot. Untuk pengisian tiga trayek itu akan di ambil dari 13 rute trayek yg berhimpit di Jalur SSA. Trayek berhimpit tersebut diantaranya, dari trayek 02 AK, 03 AK, 07 AK, 09 AK, 01 AK, 03 AP 05 AP, 08 AP, 09 AP, 13 AP, 21 AK, 25 AP, dan 30 AP,” jelas Eko.