Juruketik.com – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor bersama DPC Organda Kota Bogor dan perwakilan Badan Hukum (BH) Angkutan Perkotaan (Angkot) melakukan kunjungan kerja studi tiru ke Kota Surakarta, pada Kamis dan Jumat 8-9 Desember 2022. Kunker studi tiru dipimpin Kadishub Eko Prabowo dan Plt Kabid Angkutan M. Yafies, serta para pengurus DPC Organda Kota Bogor.
Sejumlah lokasi yang dikunjungi di Kota kelahiran Presiden RI, Joko Widodo ini diantaranya, ke kantor Dishub Kota Surakarta, ke PT Transportasi Global Mandiri, ke PT Bengawan Solo Trans, dan ke Terminal C Pelangi. Kedatangan rombongan Dishub dan DPC Organda Kota Bogor diterima langsung Kadishub Kota Surakarta, Taufiq Muhammad bersama jajarannya di kantor Dishub, Jalan Menteri Supeno, Manahan, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta.
Kadishub Kota Bogor, Eko Prabowo mengatakan, kunjungan studi tiru ini selain silaturahmi, juga untuk mempelajari, menelaah program penataan transportasi yang sudah berjalan sukses di Kota Surakarta. Untuk itu, Dishub mengajak jajaran Organda dan Badan Hukum, agar ikut mempelajari dan mudah-mudahan ada ilmu bermanfaat yang nanti bisa diterapkan di Kota Bogor.
“Ini kan pengembangan wawasan untuk penataan program transportasi di Solo. Tiga tahun ini Solo ada banyak yang dikucurkan dari pemerintah pusat ke Solo, khususnya penataan transportasi. Jadi kita meniru hal yang baik dan kita bisa mengadopsi kemudian kita lakukan di Kota Bogor,” ungkap Eko.
Dengan kegiatan ini, menjadi wawasan dan pengalaman, sehingga tidak berkutip di Kota Bogor saja. Di daerah lain penataan transportasi sudah sejauh mana. “Kita jangan puas di kota sendiri, sebenarnya kita ketinggalan di kota lain. Padahal di Kota Bogor banyak program, bahkan banyak juga daerah yang meniru Kota Bogor,” imbuhnya.
Lanjut Eko, dalam waktu dekat di Kota Bogor akan direalisasikan untuk BTS Angkot pada kolidor 3 dan 4. Untuk kelancaran program itu, maka Organda dan Badan Hukum diajak ke arta, ke PT Transportasi Global Mandiri, sebagai pihak yang sudah menjalankan BTS Angkot di Kota Solo ini.
“Hal yang bagus di Solo, InsyaAllah kita akan jalani, pelajari dan kita akan lakukan berkenaan dengan BTS angkot, kemudian BTS Feeder angkotnya sendiri, perintisnya sendiri. Kemudian bus nya sendiri. Kita sudah punya gambaran berkenaan sistemnya sendiri. Nanti akan kita tindaklanjuti untuk target kolidor 3 dan 4,” jelasnya.
“Jadi, disini semua perusahaan badan hukum bersatu menjadi konsorsium. Nah, untuk BTS Angkot kolidor 3 dan 4 di Kota Bogor, kita juga bisa menerapkan atau mengadopsi program yang sudah berjalan di Kota Solo ini,” tandasnya.
Ditempat yang sama, Wakil Sekretaris DPC Organda Kota Bogor, Yadi Indra Mulyadi menyambut baik dan mengapresiasi langkah Dishub Kota Bogor yang mengajak langsung jajaran Organda dan Badan Hukum untuk mempelajari soal transportasi di Kota Solo. “Kami banyak mempelajari soal penataan transportasi dan BTS, karena di Kota Bogor untuk BTS bus sudah berjalan, tinggal BTS Angkot. Kami berharap dengan studi tiru ini, teman-teman bisa mengambil pengalaman dan wawasan ini,” ucapnya.
Terpisah, Kadishub Kota Surakarta, Taufiq Muhammad menuturkan, program BTS bus dan angkot sudah berjalan. Salah satunya, Teman Bus yang merupakan kepanjangan dari Transportasi Ekonomis, Mudah, Andal, dan Nyaman ini merupakan program Buy The Service (BTS), yakni dengan membeli layanan untuk angkutan massal perkotaan, kepada operator dengan mekanisme lelang berbasis standar pelayanan minimal (SPM). “Untuk Feeder angkot nya, kami memiliki Batik Solo Trans yang melayani 6 kolidor di Kota Solo ini,” pungkasnya. (Red/*)
Discussion about this post