Juruketik.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor secara resmi akan memberlakukan rekayasa lalulintas di sejumlah ruas jalan Kota Bogor pada Senin, (1/4/2023) besok.
Penerapan rekayasa lalulintas ini dilakukan imbas penutupan Jembatan Otista Kota Bogor yang akan dibangun ulang hingga Desember 2023 nanti.
Berikut rekayasa lalulintas yang akan diberlakukan imbas penutupan Jembatan Otista Kota Bogor. Dalam penerapan rekayasa lalulintas ini, sedikitnya ada dua jalur utama di Jalan Kota Bogor yang mengalami perubahan.
Pertama, Pemkot Bogor akan merubah Jalan Pajajaran tepatnya dari Lippo Kebun Raya Bogor hingga Tugu Kujang, yang tadinya hanya satu lajur menjadi dua lajur. Di bagian tengah jalannya akan dipasang kombinasi antara traffic cone, water barrier dan barrier beton.
Kemudian, lajur di Jalan Suryakencana akan diubah sebaliknya, kendaraan yang tadinya melintas dari pintu gerbang Surken ke simpang Gang Aut, diputar ke arah sebaliknya.
Adapun, gambaran untuk kendaraan dari arah Exit Tol Bogor atau Terminal Baranangsiang yang hendak menuju Balaikota Bogor bisa menggunakan dua lajur.
Pertama, bisa mengakses Jalan Raya Pajajaran dari Terminal Baranangsiang menuju Tugu Kujang lurus ke depan PMI hingga ke arah Warung Jambu.
Kemudian, di simpang Warung Jambu pengendara belok kiri masuk ke Jalan Ahmad Yani hingga ke Jalan Jend Sudirman, lalu masuk lagi ke Jalan Pengadilan, Alun-alun Kota Bogor, Jalan Kapten Muslihat dan masuk ke Jalan Juanda.
Kedua, pengendara bisa mengakses Jalan Raya Pajajaran dari Puri Begawan mengarah ke Mal Ekalokasari Plaza. Kemudian, di Simpang Ekalokasari memutar masuk ke arah PDAM Tirta Pakuan lalu ke arah Jalan Lawang Gintung hingga Jalan Batutulis.
Di mana, di persimpangan Jalan Batutulis ini pengendara bisa masuk ke Jalan NV Sidik lalu belok kiri ke arah Jalan Siliwangi menuju Jalan Suryakencana (lewat gerbang Suryakencana), lalu ke arah Gedung Konservasi Kebun Raya Bogor, Mal BTM dilanjutkan ke Jalan Juanda.
Namun, pengendara bisa juga dari Jalan Batutulis lurus ke arah Jalan Pahlawan, lalu belok kanan di simpang Empang mengarah ke arah Mal BTM dan dilanjutkan ke Jalan Juanda.
Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya membenarkan skema rekaya lalulintas yang akan digunakan tersebut.
Meski begitu, diakuinya, penerapan skema ini masih bisa berubah seiring dengan hasil evaluasi yang akan dilakukan pasca penerapan rekayasa lalulintas di lapangan nanti.
“Seperti yang disampaikan pak Kapolresta, kami terbuka, semua kan evaluasi, ketika SSA itu ada penyesuaian di lapangan, sangat mungkin ini terjadi,” kata Bima Arya.
“Kita lihat makanya seminggu pertama, kita akan lakukan piket 24 jam semua unsur, piketnya adalah di posko Terminal Baranangsiang,” sambung dia.
“Setiap masukan dari warga akan kami lakukan pembahasan, apabila memungkinkan untuk dilakukan penyesuaian, maka dilakukan penyesuaian,” ujar Bima Arya.
Ditempat sama, Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso mengaku siap untuk mengamankan penerapan rekayasa lalulintas imbas penutupan Jembatan Otista Kota Bogor.
“Kita siap untuk mengamankan jalurnya, kegiatan masyarakat dan kita siap menerima masukan dan saran dari masyarakat demi kemaslahatan bersama,” singkat Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso.(Red)