Juruketik.com – Wali Kota Bogor, Bima Arya menerima langsung kunjungan kerja (kunker) spesifik Komisi X DPR RI ke Kota Bogor di ruang Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, Kamis (30/3/2023).
Kunker dalam rangka peningkatan literasi tersebut membahas mengenai inovasi dalam meningkatkan literasi, sarana dan prasarana infrastruktur, serta sumber daya manusia (SDM) pustakawan serta permasalahan yang dihadapi.
Keberadaan perpustakaan sebagai salah satu tempat untuk meningkatkan literasi perlu juga didukung oleh berbagai faktor.
Bima Arya mengatakan, berbicara soal perpustakaan tidak bisa hanya dari satu dimensi saja.
Ia melihat ada tiga hal yang menjadi pekerjaan rumah, yakni aktor, kultur dan infrastruktur.
“Jadi kalau kita bangun perpustakaannya tapi tidak ada isinya percuma, Tapi kalau aktor itu kita siapkan, infrastruktur ada kulturnya kita bangun. Jadi di Kota Bogor kita coba akselerasikan itu,” jelasnya.
Membiasakan anak-anak senang membaca itu tidaklah mudah. Untuk itu di Kota Bogor peningkatan literasi juga menggunakan gerakan komunitas dan sekolah-sekolah.
Dalam kunker yang dipimpin Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih juga dihadiri Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan (Diarpus) Kota Bogor, Rudiyana, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Sujatmiko Baliarto dan beberapa guru-guru tersebut dijelaskan berbagai upaya sekolah dalam berinovasi meningkatkan literasi pelajar.
Masukan-masukan yang diberikan Kota Bogor dalam kunker spesifik peningkatan literasi ini juga sejalan dengan apa yang dipahami oleh Komisi X DPR RI.
“Pertama, tentang SDM, pustakawan, serta kedua tentang keberpihakan dari pemerintah untuk membangun infrastruktur. Yang ketiga, koleksi buku untuk mendorong literasi. Effort (upaya) kita harus lebih, ikhtiar kita harus lebih, agar anak-anak kita mau membaca,” ujarnya.
Pembangunan infrastruktur dan fasilitas perpustakaan serta gerakan komunitas dalam meningkatkan literasi sedikit demi sedikit memberikan hasil yang baik.
Saat ini Perpustakaan Kota Bogor dalam sehari bisa menerima kunjungan baik dari komunitas, kelompok, pelajar atau individu mencapai 500 kunjungan perhari.
Bima Arya pun mengajak Komisi X DPR RI berkeliling ke Perpustakaan Kota Bogor yang ada di gedung eks DPRD Kota Bogor. Di sana Komisi X DPR RI melihat bagaimana aktivitas pengunjung di perpustakaan Kota Bogor.
“Kami berterima kasih kunjungan ini dan menyemangati kami untuk membangun perpustakaan ini kelas dunia,” ujarnya.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih mengatakan, kunjungan ini spesifik khusus pendidikan, namun karena ada panitia kerja peningkatan literasi dan peningkatan tenaga perpustakaan maka pihaknya datang ke sekolah dan perpustakaan di daerah.
“Tujuannya bagaimana cara meningkatkan literasi kita yang dari hari ke hari tahun ke tahun itu masih tertinggal. Tetapi, dari Bogor ini kami banyak mendapat pelajaran, best practice, juga keluhan yang mereka rasakan dibawah, Alhamdulilah keluar. Jadi, apa adanya. Tadi pun disampaikan keluhan-keluhan. Ini sangat berharga bagi kami yang kedepannya akan tercipta saran,” ujarnya.
Mengenai Perpustakaan Kota Bogor, lanjut Faqih, ini bisa menjadi contoh bagi perpustakaan di daerah lainnya.
Senda dengan Bima Arya, anggota Komisi X DPR RI, Rano Karno atau yang dikenal dengan pemeran Si Doel Anak Sekolahan ini menyampaikan ada tiga kelompok untuk meningkatkan literasi. Pertama aktor, kedua kultur dan ketiga infrastruktur.
“Perpustakaan ini adalah infrastruktur. Sementara yang paling penting yakni aktor, yakni pustakawan.Tadi, diakui oleh pak wali sendiri ternyata karena mengelola perpustakaan ini punya disiplin ilmu sendiri. Itu kualifikasinya pustakawan yang paham tentang buku, manajemen buku, distribusi dan segala macam,” katanya.
Mengenai kultur, lanjut Rano Karno, yakni budaya kebiasaan gemar membaca yang kemudian didukung oleh infrastruktur yang memadai.
“Saya bilang infrastruktur ini perpustakaan Kota Bogor luar biasa. Itu full AC. Saya gak pernah menemukan di sebuah kota ada perpustakaan yang full AC seperti ini. Artinya apa, pimpinan daerah konsen. Saya tahu betul Kang Bima ini, beliau cendekiawan. Dia berangkat dari edukasi. Artinya memang dia sangat konsen kepada itu,” ujarnya.
Dari hasil kunjungan ini kata Rano Karno, pihaknya akan membawa Perpustakaan Kota Bogor ini menjadi prototipe untuk daerah lainnya.(Red/*)