Writy.
  • BOGOR RAYA
  • NASIONAL
  • POLITIK
  • OLAHRAGA
  • KILAS
    • WISATA
    • EKONOMI BISNIS
    • UMKM
    • AGROBISNIS
    • SELEBRITIS
    • GALERI
No Result
View All Result
Writy.
  • BOGOR RAYA
  • NASIONAL
  • POLITIK
  • OLAHRAGA
  • KILAS
    • WISATA
    • EKONOMI BISNIS
    • UMKM
    • AGROBISNIS
    • SELEBRITIS
    • GALERI
No Result
View All Result
Writy.
No Result
View All Result
  • BOGOR RAYA
  • NASIONAL
  • POLITIK
  • OLAHRAGA
  • KILAS

Marak Sindikat Penjualan Bayi! Pakar IPB University Sebut Ini Dampak Psikologis dan Sosialnya

2 bulan ago
in BERITA TERKINI, BERITA UTAMA, BOGOR RAYA
6 0
0
Marak Sindikat Penjualan Bayi! Pakar IPB University Sebut Ini Dampak Psikologis dan Sosialnya

Ilustrasi bayi.

Share on FacebookShare on WhatsappShare on TelegramShare on LineShare on Email

Juruketik.com – Maraknya kasus sindikat penjualan bayi di Indonesia mendapat sorotan dari kalangan akademisi.

Kepala Pusat Kajian Gender dan Anak (PKGA) IPB University, Dr Yulina Eva Riany mengungkapkan dampak psikologis dan sosial yang serius terhadap korban, baik anak maupun orang tuanya.

Menurut Dr Yulina, anak-anak korban penjualan bayi berisiko mengalami krisis identitas akibat kehilangan informasi mengenai keluarga biologis. Hal ini dapat menyulitkan mereka dalam memahami asal-usul dan membentuk identitas diri, terutama saat memasuki masa remaja hingga dewasa awal.

“Dalam teori perkembangan sosial Erikson, masa remaja adalah fase krusial pembentukan identitas. Ketika tidak tahu siapa dirinya dan dari mana berasal, remaja akan mengalami kebingungan mendalam yang berdampak jangka panjang,” katanya baru-baru ini.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa ketidakjelasan asal-usul juga dapat memicu perasaan hampa, rendahnya rasa memiliki, dan kesulitan menjalin relasi intim.

Dalam konteks budaya Indonesia yang sangat menekankan garis keturunan, anak-anak tersebut bisa mengalami stigma dan diskriminasi, terutama dalam proses pernikahan atau pencatatan hukum.

Dr Yulina juga menyoroti potensi trauma yang dialami orang tua korban. “Kehilangan anak secara paksa dapat memicu rasa bersalah, stres berat, hingga gangguan kejiwaan seperti depresi dan Post Traumatic Stress Disorder (PTSD),” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa kondisi ekonomi yang buruk seringkali menjadi faktor utama orang tua terjerumus dalam jaringan sindikat tersebut.

Mengutip Attachment Theory oleh Bowlby dan Ainsworth, Dr Yulina menyebut pemisahan bayi dari orang tua biologis dapat mengganggu pembentukan ikatan emosional aman (secure attachment).

Akibatnya, anak-anak ini lebih rentan mengalami gangguan emosional dan trauma perkembangan.

“Anak yang berpindah tangan beberapa kali berisiko mengalami eksploitasi, kekerasan, hingga menjadi korban perdagangan manusia lainnya,” katanya.

Untuk mengatasi masalah ini, Dr Yulina menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, termasuk aparat hukum, lembaga sosial, kesehatan, serta Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Ia juga mendorong pemanfaatan teknologi digital, seperti sistem registrasi kelahiran terpadu dan verifikasi biometrik, untuk mencegah pemalsuan identitas bayi.

Selain itu, ia menyarankan kerja sama dengan organisasi internasional seperti UNICEF dan Organisasi Polisi Kriminal Internasional (Interpol) untuk melacak sindikat lintas negara. Penegakan hukum pun harus berbasis child-sensitive justice, serta didukung layanan rehabilitasi psikososial berbasis trauma.

Dr Yulina juga menggarisbawahi pentingnya peran masyarakat dalam mencegah perdagangan bayi melalui konsep community-based child protection (CBCP). Masyarakat, menurutnya, harus dilibatkan dalam deteksi dini praktik mencurigakan, edukasi hukum, dan membangun jaringan perlindungan anak berbasis lokal.

“Tokoh agama, kader posyandu, hingga Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) bisa menjadi garda terdepan. Mereka dapat membantu mendeteksi indikasi adopsi ilegal dan aktivitas klinik persalinan yang tidak resmi,” tambahnya.

Ia juga menekankan pentingnya kampanye publik berkelanjutan melalui media sosial, televisi, dan pendidikan berbasis sekolah serta keluarga. Materi terkait hak anak dan bahaya perdagangan manusia perlu dimasukkan dalam kurikulum dan program parenting.

“Nilai-nilai lokal dan agama harus digerakkan untuk membentuk kesadaran kolektif. Keluarga dan komunitas adalah benteng pertama melawan sindikat ini,” tegas dia.

Dr Yulina menambahkan, upaya preventif harus mencakup pendidikan pengasuhan, dukungan ekonomi bagi keluarga rentan, dan pembentukan jejaring early warning system di tingkat RT/RW.

Ia juga menyoroti peran kelompok seperti PKK, posyandu, dan karang taruna dalam menciptakan sistem perlindungan informal yang efektif. (Adm)

Tags: IPB UniversityPenjualan Bayi

BERITA LAINYA

Pemkot ‘Kekeuh’ Hapus 1.940 Angkot di Kota Bogor, Dedie Rachim: Masa Tertunda Lagi

Pemkot ‘Kekeuh’ Hapus 1.940 Angkot di Kota Bogor, Dedie Rachim: Masa Tertunda Lagi

by admin juruketik
4 Oktober 2025
0

Juruketik.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor nampaknya kekeuh alias yakin untuk menghapus 1.940 angkot di Kota Bogor, yang akan memasuki...

Sebulan! 33 Bandar dan Pengedar Narkoba di Kota Bogor Dibekuk Polisi, Ada yang Terancam Penjara Seumur Hidup

Sebulan! 33 Bandar dan Pengedar Narkoba di Kota Bogor Dibekuk Polisi, Ada yang Terancam Penjara Seumur Hidup

by admin juruketik
4 Oktober 2025
0

Juruketik.com - Petugas kepolisian dari Satnarkoba Polresta Bogor Kota membekuk sebanyak 33 pelaku atau bandar dan pengedar narkoba di wilayah...

Bappedalitbang Bareng Pemuda di Bogor Gelar Nobar G30S/PKI, Ini Tujuannya

Bappedalitbang Bareng Pemuda di Bogor Gelar Nobar G30S/PKI, Ini Tujuannya

by admin juruketik
4 Oktober 2025
0

Juruketik.com - Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) Kabupaten Bogor menggelar nonton bersama atau Nobar film Gerakan 30...

DIGANJAR PENGHARGAAN: Sekda Kota Bogor, Denny Mulyadi (tengah) bersama Jajaran Pemkot foto bersama usai menerima predikat Nindya dalam ajang Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) tahun 2025.

Pemkot Bogor Incar Predikat Utama Kota Layak Anak 

by admin juruketik
30 September 2025
0

Juruketik.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menargetkan peningkatan predikat dalam ajang Kota Layak Anak (KLA) dari Nindya menjadi Utama di...

Next Post
Dosen IPB University Ungkap Penyebab Telur Rebus Sulit Dikupas, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Dosen IPB University Ungkap Penyebab Telur Rebus Sulit Dikupas, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Kota Bogor Pertahankan Predikat Nindya di Ajang KLA 2025

Kota Bogor Pertahankan Predikat Nindya di Ajang KLA 2025

Jangan Anggap Sepele! Dosen IPB University Ungkap Risiko Jangka Panjang Makan Mie Campur Nasi

Jangan Anggap Sepele! Dosen IPB University Ungkap Risiko Jangka Panjang Makan Mie Campur Nasi

FPTI Kabupaten Bogor Sukses Pecahkan Rekor MURI, Bupati Rudy Susmanto Angkat Topi

FPTI Kabupaten Bogor Sukses Pecahkan Rekor MURI, Bupati Rudy Susmanto Angkat Topi

PLN Bakal Bangun SPKLU di Hotel dan Restoran di Kota Bogor, Wali Kota Dedie Rachim Sebut Peluang Ekonomi Baru

PLN Bakal Bangun SPKLU di Hotel dan Restoran di Kota Bogor, Wali Kota Dedie Rachim Sebut Peluang Ekonomi Baru

Rekomendasi

Bima Arya Tutup Pintu Holywings Buka Usaha di Bogor

Pede Dibiayai Provinsi Tahun Depan, Bima Arya Minta Proses Lelang Jembatan Otista Bogor Dipercepat

3 Juli 2022
Keluarga Besar PWI Kota Bogor Meriahkan HUT ke-79 RI

Keluarga Besar PWI Kota Bogor Meriahkan HUT ke-79 RI

24 Agustus 2024

Berita Populer

  • Punya Rumah Subsidi Pertama? Ini Perintilan yang Sering Dilupakan Pasutri Baru

    Punya Rumah Subsidi Pertama? Ini Perintilan yang Sering Dilupakan Pasutri Baru

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
  • Jalan Sementara Batutulis Bogor Siap Digunakan, Anggota DPRD: Keselamatan jadi Prioritas

    33 shares
    Share 13 Tweet 8
  • Menilik Kebun Anggur Sultan Anggola Garden di Bogor: Ditanami Berbagai Varietas Luar Negeri, Bisa Dipetik Langsung dari Pohonnya

    29 shares
    Share 12 Tweet 7
  • Astaghfirullah! Tabung Gas Meledak di Cimanggu Bogor, 4 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit Alami Luka Bakar Serius

    26 shares
    Share 10 Tweet 7
  • Muskab Perbakin Kabupaten Bogor 2025 Berlangsung Alot, Suara Dua Calon Ketua Imbang, Perbakin Jawa Barat Tunjuk Caretaker

    25 shares
    Share 10 Tweet 6
JURU KETIK

Selamat Datang di Juruketik.com
Portal Berita yang dikelola oleh PT JURUKETIK MEDIA DIGITAL - SK Kemenkumham : AHU-044948.AH.01.30.Tahun 2022

No Result
View All Result
  • BOGOR RAYA
  • NASIONAL
  • POLITIK
  • OLAHRAGA
  • KILAS
    • WISATA
    • EKONOMI BISNIS
    • UMKM
    • AGROBISNIS
    • SELEBRITIS
    • GALERI

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist