Writy.
  • BOGOR RAYA
  • NASIONAL
  • POLITIK
  • OLAHRAGA
  • KILAS
    • WISATA
    • EKONOMI BISNIS
    • UMKM
    • AGROBISNIS
    • SELEBRITIS
    • GALERI
No Result
View All Result
Writy.
  • BOGOR RAYA
  • NASIONAL
  • POLITIK
  • OLAHRAGA
  • KILAS
    • WISATA
    • EKONOMI BISNIS
    • UMKM
    • AGROBISNIS
    • SELEBRITIS
    • GALERI
No Result
View All Result
Writy.
No Result
View All Result
  • BOGOR RAYA
  • NASIONAL
  • POLITIK
  • OLAHRAGA
  • KILAS

Mencegah Stunting, Perlu Upaya Bersama

3 tahun ago
in BERITA TERKINI, BERITA UTAMA, BOGOR RAYA
74 0
0
Mencegah Stunting, Perlu Upaya Bersama
Share on FacebookShare on WhatsappShare on TelegramShare on LineShare on Email

Juruketik.com – Penanganan kasus anak stunting memerlukan upaya menyeluruh dan didukung semua pihak. Untuk itu sejauh ini Pemerintah Kota Bogor telah melakukan berbagai upaya. Termasuk upaya-upaya yang bersifat pencegahan.

Pada acara Diseminasi dan Publikasi Hasil Pengukuran Data Stunting yang berlangsung 11 Oktober lalu, Sekretaris Daerah Kota Bogor, Syarifah Sofiah, mengungkapkan bahwa banyak hal yang sudah dilakukan untuk mengurangi jumlah anak stunting. “Salah satunya memperkuat struktur sampai ke tingkat kelurahan, RT, RW dan posyandu dan dilantiknya Bunda Stunting sampai di tingkat kecamatan,” ujarnya.

Untuk mengetahui potensi kemungkinan terjadinya kasus stunting, menurut Syarifah diperlukan sebuah pemetaan. Tujuannya, ketika ada bayi dari nol bulan sampai lima tahun berat badannya masih rendah atau cenderung menurun dan menjadi potensi stunting, maka terhadap anak tersebut perlu diketahui apa penyebabnya dan perlu segera ditangani.

Apakah penyebabnya adalah kondisi status ekonomi, yakni dari keluarga menengah ke bawah atau tidak mampu. Atau disebabkan karena pola asuh di keluarganya. “Misalnya anak ini dari keluarga dengan status ekonomi menengah ke atas tapi berat badannya kurang maka intervensinya tentu saja kepada pola asuh, mungkin ada yang salah dengan pola asuhnya, kita perbaiki pola asuhnya sehingga bisa terdeteksi gizi dan berat badannya,” jelasnya.

Informasi dalam pemetaan seperti itu, memang perlu dilakukan. Untuk itu Pemerintah Kota Bogor saat ini tengah melaksanakan program audit kasus stunting. Menurut Kepala DPPKB Kota Bogor, Rakhmawati, Audit Kasus Stunting (AKS) adalah kegiatan yang bertujuan mengidentifikasi risiko terjadinya stunting pada kelompok tertentu.

Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui penyebab seorang anak mengalami stunting, menganalisa faktor risiko penyebab sebagai penanganan kasus, serta memberikan rekomendasi untuk perbaikan tata laksana kasus dan upaya pencegahan yang harus dilakukan. “Kelompok tertentu maksudnya adalah mereka yang berisiko stunting agar zero stunting atau berusaha sebisa mungkin orang-orang yang diintervensi sekarang tidak menjadi stunting berikutnya,” jelasnya

Ada empat kelompok masyarakat yang dipantau dalam kegiatan ini. Masing-masing adalah calon pengantin, ibu yang sedang hamil, ibu yang baru saja melahirkan atau dalam keadaan nifas serta anak-anak yang berusia di bawah dua tahun. Dalam memantau kelompok itulah, diharapkan peran dari semua pihak. Masyarakat diharapkan membantu Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang dibentuk di tingkat kelurahan, untuk memantau kondisi empat kelompok tersebut. Bahkan bagi para calon pengantin, diharapkan mereka dapat memasukan data mereka melalui aplikasi Elektronik Siap Nikah Siap Hamil (Elsimil).

Menurut dr. Ira Juwita, Technical Assistant Satgas Percepatan Penurunan Stunting pada DPPKB Kota Bogor, calon pengantin diperhatikan karena mereka adalah calon orangtua. Pada saat para istri hamil, seyogianya mereka berada dalam rentang usia antara 20 sampai 35 tahun, untuk mencegah risiko kemungkinan melahirkan bayi yang berpotensi stunting. Di samping itu, “Para ibu hamil, diharapkan tidak sedang mengalami gejala anemia atau kurang darah,” jelasnya. Untuk itu maka sejak mereka remaja, kesehatan diri mereka perlu mendapatkan perhatian.

Selanjutnya perempuan yang sedang hamil. Perlu diperhatikan agar seorang ibu, tidak hamil lebih dari 3 kali. Juga jarak antar anak tidak kurang dari 2 tahun. Apabila tidak sesuai ketentuan tersebut, perlu dipantau dan dipastikan, agar mereka tidak termasuk golongan ibu hamil berisiko. Sudah pasti pula perlu dipantau agar mereka mengkonsumsi asupan makanan yang bergizi baik, agar janinnya tumbuh sehat.

Begitupun ibu yang baru saja melahirkan atau yang sedang nifas. Diharapkan mereka menginformasikan kepada TPK apabila bayinya tergolong berisiko. Itulah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2,5 kg dan tinggi badan kurang dari 48 cm. Sedangkan untuk para Baduta, diharapkan para orangtuanya untuk terus memantau pertumbuhan sang bayi melalui Kartu Menuju Sehat (KMS) dan aktif menimbang bayinya setiap bulan di Posyandu. Pemantauan tersebut adalah ikhtiar untuk mencegah bayi mengalami kekurangan gizi secara kronis dalam rentang waktu 2 tahun kehidupan awalnya. Sebab kurang gizi kronis dapat mengakibatkan bayi mengalami stunting.

Jadi pencegahan stunting dapat dilakukan semua pihak. Antara lain dengan memperhatikan keempat kelompok masyarakat tersebut, dan menanganinya jika ada gejala yang berpotensi menimbulkan anak stunting. Ayo kita cegah stunting, agar generasi anak-anak kita tumbuh sebagai generasi sehat dan berkualitas. (Advertorial).

Tags: Dinas Kesehatan Kota BogorPemkot BogorPencegahan StuntingSekda Kota Bogor

BERITA LAINYA

Anggota DPRD Edi Kholki Kecam Trans7 Buntut Tayangan Singgung Kyai dan Santri Ponpes Lirboyo

Anggota DPRD Edi Kholki Kecam Trans7 Buntut Tayangan Singgung Kyai dan Santri Ponpes Lirboyo

by admin juruketik
14 Oktober 2025
0

Juruketik.com - Anggota DPRD Kota Bogor, Edi Kholki Zaelani mengecam tayangan Xpose Uncensored yang disiarkan stasiun tv Trans7, karena dinilai...

Berebut Juara, 454 Peserta Ikuti Kejuaraan Bulutangkis Kota Bogor 2025

Berebut Juara, 454 Peserta Ikuti Kejuaraan Bulutangkis Kota Bogor 2025

by admin juruketik
13 Oktober 2025
0

Juruketik.com - Sebanyak 454 peserta mengikuti Kejuaraan Bulutangkis Kota Bogor 2025 yang diselenggarakan Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kota Bogor....

Pemkot ‘Kekeuh’ Hapus 1.940 Angkot di Kota Bogor, Dedie Rachim: Masa Tertunda Lagi

Pemkot ‘Kekeuh’ Hapus 1.940 Angkot di Kota Bogor, Dedie Rachim: Masa Tertunda Lagi

by admin juruketik
4 Oktober 2025
0

Juruketik.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor nampaknya kekeuh alias yakin untuk menghapus 1.940 angkot di Kota Bogor, yang akan memasuki...

Sebulan! 33 Bandar dan Pengedar Narkoba di Kota Bogor Dibekuk Polisi, Ada yang Terancam Penjara Seumur Hidup

Sebulan! 33 Bandar dan Pengedar Narkoba di Kota Bogor Dibekuk Polisi, Ada yang Terancam Penjara Seumur Hidup

by admin juruketik
4 Oktober 2025
0

Juruketik.com - Petugas kepolisian dari Satnarkoba Polresta Bogor Kota membekuk sebanyak 33 pelaku atau bandar dan pengedar narkoba di wilayah...

Next Post
The Jungle Exist di Ulang Tahun ke-15

The Jungle Exist di Ulang Tahun ke-15

Mendorong Lahirnya Kelurahan Layak Anak

Mendorong Lahirnya Kelurahan Layak Anak

Tinjau Masjid Agung, Atang Minta Pekerjaan Perhatikan Kualitas dan Selesai Tepat Waktu

Tinjau Masjid Agung, Atang Minta Pekerjaan Perhatikan Kualitas dan Selesai Tepat Waktu

Pemkot Boyong Predikat UHC, BPJS Kesehatan Berikan Apresiasi

Pemkot Boyong Predikat UHC, BPJS Kesehatan Berikan Apresiasi

Mengenal Lebih Dekat Kampung Perca Sindang Rasa Kota Bogor

Mengenal Lebih Dekat Kampung Perca Sindang Rasa Kota Bogor

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Rekomendasi

Ketua DPRD Adityawarman: Padat Karya Bukti Nyata Kehadiran Pemerintah

Ketua DPRD Adityawarman: Padat Karya Bukti Nyata Kehadiran Pemerintah

22 Juli 2025
97 Lembaga Keagamaan di Kota Bogor Terancam Tak Dapat Dana Hibah selama 5 Tahun, Jika

97 Lembaga Keagamaan di Kota Bogor Terancam Tak Dapat Dana Hibah selama 5 Tahun, Jika

13 Agustus 2025

Berita Populer

  • Punya Rumah Subsidi Pertama? Ini Perintilan yang Sering Dilupakan Pasutri Baru

    Punya Rumah Subsidi Pertama? Ini Perintilan yang Sering Dilupakan Pasutri Baru

    42 shares
    Share 17 Tweet 11
  • Jalan Sementara Batutulis Bogor Siap Digunakan, Anggota DPRD: Keselamatan jadi Prioritas

    33 shares
    Share 13 Tweet 8
  • Anggota DPRD Edi Kholki Kecam Trans7 Buntut Tayangan Singgung Kyai dan Santri Ponpes Lirboyo

    33 shares
    Share 13 Tweet 8
  • Menilik Kebun Anggur Sultan Anggola Garden di Bogor: Ditanami Berbagai Varietas Luar Negeri, Bisa Dipetik Langsung dari Pohonnya

    29 shares
    Share 12 Tweet 7
  • Astaghfirullah! Tabung Gas Meledak di Cimanggu Bogor, 4 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit Alami Luka Bakar Serius

    26 shares
    Share 10 Tweet 7
JURU KETIK

Selamat Datang di Juruketik.com
Portal Berita yang dikelola oleh PT JURUKETIK MEDIA DIGITAL - SK Kemenkumham : AHU-044948.AH.01.30.Tahun 2022

No Result
View All Result
  • BOGOR RAYA
  • NASIONAL
  • POLITIK
  • OLAHRAGA
  • KILAS
    • WISATA
    • EKONOMI BISNIS
    • UMKM
    • AGROBISNIS
    • SELEBRITIS
    • GALERI

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist