Juruketik.com | Jakarta – Pengungkapan sejumlah kasus korupsi yang dilakukan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini turut menjadi perhatian Koordinator Forum Aktivis Untuk Pemerintahan Bersih, Jufri Yadi.
Salah satu yang paling mendapatkan perhatian publik adalah kasus dugaan korupsi yang terjadi di PT Pertamina Patra Niaga yang merupakan subholding PT Pertamina.
Jufri Yadi menyatakan, terungkapnya dugaan kasus korupsi tersebut merupakan bukti komitmen pemerintahan Prabowo terhadap pemberantasan korupsi.
Namun, menurut Jufri, ada satu hal yang cukup menganggu dirinya, yakni munculnya tudingan sejumlah pihak yang menyatakan adanya upaya ‘pergantian pemain’ dalam kasus korupsi tersebut.
Sebagai salah satu praktisi hukum dan mantan aktivis mahasiswa, Jufri mengaku sangat menyayangkan pernyataan itu.
Menurutnya, tudingan tersebut sangat berbahaya karena bisa memunculkan citra negatif pemerintah, di tengah upaya pemberantasan korupsi yang massif.
“Nah, ini kan merupakan kalimat distrust terhadap keinginan pemerintah dalam melakukan pemberantasan korupsi,” ujar Jufri kepada awak media, Sabtu (15/3/2025).
Jufri yakin, dalam menangani kasus dugaan korupsi di Pertamina, aparat penegak hukum tidak akan sembarangan dalam menetapkan tersangka.
Menurutnya, dalam kacamata hukum, seseorang tidak akan ditetapkan sebagai tersangka tanpa alat bukti yang kuat.
“Berdasarkan profiling para tersangka, baik yang ada di Pertamina maupun yang ada di beberapa tempat, memang terindikasi kuat tentu aparat penegak hukum sudah memiliki alat bukti yang sudah ada,” ungkapnya.
Karena itulah, lanjut Jufri, ini adalah momentum yang tepat bagi pemerintahan Prabowo Subianto untuk melakukan bersih-bersih di sektor tata kelola minyak Indonesia.
Dan karena itu pula, langkah ini harus didukung oleh segenap masyarakat Indonesia, bukannya malah melemahkan pemerintah dengan isu negatif, seperti adanya upaya ‘pergantian pemain’ yang diembuskan pihak-pihak tertentu.
“Framing pemberitaan di media maupun persepsi yang menyatakan adanya pergantian pemain yang berkembang, itu sama sekali tidak benar, ini adalah komitmen pemerintah untuk membenahi tata kelola minyak di Indonesia,” tegas Jufri.
Selain Jufri Yadi, praktisi hukum dan advokat Saor Siagian juga ikut angkat suara terkait upaya pemberantasan korupsi di era pemerintahan Prabowo Subianto.