Juruketik.com – Warga Kampung Mantarena RW 2, Kelurahan Panaragan, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor menggelar bazar kuliner produk olahan serba talas di wilayahnya pada Jumat, 4 Juni 2025.
Adapun, kegiatan bazar ini diselenggarakan berkat kolaborasi antara Universitas Indraprasta PGRI Jakarta (Unindra) bersama Disperumkim Kota Bogor melalui program Gerakan Bogor Bebas Kumuh Strategi Akselerasi Permukiman Indah, Sehat, Aman dan Nyaman (Gerobak Sae Pisan).
Pantauan di lokasi, belasan jenis kudapan lezat berbahan dasar talas dijajakan dalam bazar tersebut. Di antaranya gado-gado talas, gabin talas, donat dan odading talas, cendol talas, lumpia talas, nugget talas, pisang balut talas, hingga urab talas. Makanan dan minuman tersebut diproduksi oleh warga setempat.
Inisiator Program Gerobak Sae Pisan, Juniarti Estiningsih mengatakan, pembinaan produksi produk olahan talas ini merupakan salah satu intervensi yang dilakukan dalam penanganan permukiman kumuh.
“Pembinaan produksi produk olahan talas ini dilakukan melalui kolaborasi kami dengan Universitas Indraprasta PGRI Jakarta (Unindra). Tujuannya menumbuhkan cikal bakal UMKM di wilayah RW 2 Kampung Mantarena,” kata perempuan yang akrab disapa Esti itu.
Menurut mantan Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor itu, lewat pertumbuhan UMKM yang memproduksi produk olahan talas, diharapkan bisa mendorong wilayah Kampung Mantarena di RW 2 ini bisa menjadi Kampung Tematik baru, yakni Kampung Tematik Aneka Talas dan menjadi ciri khas Kota Bogor.
“Dengan begitu maka ekonomi keluarga warga kampung ini bisa meningkat. Di samping adanya akselerasi lingkungan yang semakin indah, sehat, dan nyaman,” ucapnya.
“Namun kami juga mendorong agar warga konsisten menggelar bazar dan mempromosikannya lebih gencar di media sosial,” ujar Esti.
Sementara itu, Rektor Unindra, Prof Sumaryoto menerangkan pembinaan terhadap warga dilakukan melalui pengabdian masyarakat oleh Dosen dan Mahasiswa Unindra.
Dirinya berharap melalui produksi olahan talas yang merupakan ciri khas Bogor bisa memperkuat ketahanan ekonomi warga setempat.
“Harapannya bisa jadi simbiosis mutualistik. Warga bisa mendapat pembinaan, dosen dan mahasiswa kami bisa mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ucapnya.
Ada empat dosen Unindra yang secara konsisten memberikan berbagai rangkaian pembinaan kepada warga dalam kurum waktu sembilan bulan terakhir. Mereka mengajarkan warga mengolah talas menjadi aneka produk olahan hingga memasarkannya dengab baik.
Ditempat sama, Sekretaris Disperumkim Kota Bogor, Erwin Gunawan menilai kolaborasi ini dapat meningkatkan taraf ekonomi warga RW 2 Kampung Mantarens.
“Karena biasanya di penukiman kumuh taraf ekonominya rendah. Dengan adanya pembinaan dari Unindra diharapkan warga bisa bangkit taraf kehidupan dan ekonominya,” singkat dia. (*)