Sebelum menjalani proses hulu ke hilir pertanian kopi, Andika banyak belajar dari komunitas dan sering mengikuti seminar.
Memiliki niat untuk menjadikan kopi Sukamakmur dikenal masyarakat luas dan untuk maju bersama petani kopi Desa Sukamulya, Andika kemudian memberanikan diri membuka kedai.
“Nah akhirnya ada rezeki sedikit tahun 2018 saya coba bangun kedai kopi, dulu masih sekitar cuma 9 sampai 10 meja saja,” ujarnya.
Dalam menjalankan bisnis kopinya Andika tidak sendirian.
Ia pun melibatkan para petani kopi serta kaum milenial di Desa Sukamulya dan Desa Sukamakmur, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor untuk ikut membangun proses hulu ke hilir pertanian kopi.
Selain melibatkan para petani, Andika juga melibatkan para istri petani untuk memilah biji kopi.
Dua orang pemilih biji kopi diantaranya yakni Ibu Empat dan Bu Acih.
Empat yang sudah sejak 2018 bekerja memilah kualitas biji kopi terlihat fokus memandangi biji kopi di atas nampan.
Ia pin dengan teliti memisahkan antara biji kopi yang pecah, kopong, serta rusak.
“Kalau proses ini kata Aa Andi gak boleh sama yang lain jadi cuma seginian aja. Jadi tugas kita kalau musim panen dan kopi sudah selesai dijemur kemudian digiling ini adalah memilah antara biji kopi yang pecah, kopong dan kualitas baik, yang diambil yang kualitasnya bagus. Ini berkali-kali dipilih biar enggak ada yang kelewat dipilih satu-satu,” ujarnya.
Selama lebih dari tiga tahun menjadi pemilah biji kopi, Empat mengaku memiliki penghasilan tambahan untuk membantu suaminya dan untuk jajan sang anak.
Karena biasanya sebelum diajak bergabung untuk bekerja, keseharian Empat hanya sebagai ibu rumah tangga dan sesekali membantu suami merawat kebun.
Kondisi yang sama juga diakui oleh Acih yang merasa terbantu dari sisi perekonomian dengan bekerja sebagai pemilah biji kopi.
Peningkatan ekonomi kelompok tani Gunung Batu juga tidak hanya dirasakan oleh istri para petani. Namun para petani kopi ataupun buruh tani kopi pun sangat merasakan hasilnya.
Seperti seorang petani trubus yakni Oyo (50) yang kini memiliki pekerjaan tambahan menjadi petani kopi.
Disela-sela kegiatannya merawat kebun trubus miliknya, sejak tahun 2018 Oyo sudah membantu menanam bibit kopi, merawat hingga memanen ceri kopi yang dipanen satu tahun sekali selama tiga bulan.
“Alhamdulillah ada pemasukan tambahan, karena saya kerja sudah sejak 2018. Dari mulai nanem sampai panen saya ikut sama teman teman yang lain juga ada ikut,” katanya.
Discussion about this post